Syukurlah...Bu Risma Makin Mesra dengan Pak Whisnu

Senin, 15 Juni 2015 – 06:16 WIB
TINGGAL TUNGGU REKOM: Hasto (tengah) diapit Risma dan Whisnu di Taman Bungkul kemarin (14/6). Foto: Juneka/Jawa Pos

jpnn.com - SURABAYA - Wali Kota Tri Rismaharini dan Wakil Wali Kota Whisnu Sakti Buana berulang-ulang berjabat tangan bersama Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristyanto pada kegiatan Jalan sehat memperingati Bulan Bung Karno di Taman Bungkul, kemarin.

Risma yang kemarin mengenakan baju putih lengan panjang tersebut tidak sejak awal mengikuti jalan sehat. Dia datang saat hendak pembagian hadiah. Sebelum naik ke panggung, Risma yang diantarkan Whisnu menyapa dan bersalaman dengan Hasto.

BACA JUGA: Oknum Polisi Ngintip Kos-kosan Cewek, Dor! Dor!

Mereka bertiga sempat duduk terlebih dahulu di kursi undangan. Risma duduk tepat di samping Hasto. Whisnu yang duduk agak berjauhan diminta mendekat oleh Risma. ”Rodok rene (agak ke sini), Mas!” kata Risma kepada Whisnu. Dia langsung mendekatkan kursinya.

Setelah itu, Risma, Whisnu, dan Hasto bersalaman. Mereka tersenyum lebar saat kamera wartawan mengabadikan momen tersebut. ”Mosok ngene iki sik takok soal rekom maneh,” ujar Whisnu.

BACA JUGA: Ini Cara Pemkab Pekalongan agar Lokalisasi Sepi

Sejauh ini Risma masih tampak malu-malu mengakui keinginannya untuk maju lagi dalam pemilihan umum wali kota (pilwali) Surabaya. Risma yang pada 2010 diusung PDIP bersama Bambang Dwi Hartono itu masih enggan buka-bukaan.

”Tanya Pak Hasto saja ya,” kata Risma saat ditanya wartawan soal kedekatannya dengan Whisnu. Termasuk saat ditanya soal rekomendasi pilwali dari DPP PDIP, Risma juga menjawab serupa. Alumnus ITS itu memang selalu mengelak saat ditanya soal pilwali.

BACA JUGA: Bupati Bandung Barat Imbau Anak Buah Pakai Akik Oncom, Apa Istimewanya?

Sementara itu, Hasto menuturkan bahwa masyarakat sudah bisa menilai sendiri kedekatan Risma dan Whisnu yang ditunjukkan kemarin. Dia menyebutkan, duet tersebut dianggap perlu dilanjutkan lagi karena bisa membawa Surabaya menjadi lebih baik. ”Rekomendasi itu nanti hanya formalitas. Kemungkinan pas bulan puasa,” ujar Hasto.

Rekomendasi diperlukan sebagai tiket untuk mendaftar pilwali ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Rekomendasi harus dikeluarkan pengurus partai di level pusat.

Hasto menyebutkan, Risma-Whisnu juga sudah menjalani uji kelayakan dan kepatutan. Uji tersebut tidak secara langsung dilakukan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Tapi, melalui tim pengurus di tingkat DPP, DPD, dan DPC.

Ada pula tim yang turun langsung untuk melihat kondisi Surabaya di bawah kepemimpinan Risma dan Whisnu. Mega juga bertemu dengan Risma dan Whisnu saat peringatan wafat suaminya, Taufiq Kiemas. ”Bu Risma diminta untuk mengisi sekolah calon kepala daerah,” tambahnya.

Satu ganjalan lain yang masih ditemui Risma adalah dirinya harus menjadi kader PDIP. Padahal, status Risma hingga kini masih pegawai negeri sipil yang tentu saja tidak boleh menjadi anggota partai. Namun, menurut Whisnu, Risma sudah mengajukan pendaftaran ke DPC PDIP. ”Sudah sekitar dua bulan lalu pengajuannya,” ungkap Whisnu yang juga ketua DPC PDIP Surabaya tersebut.

Whisnu menambahkan, partainya hanya ingin Risma bisa menjalin komitmen dengan partai berlambang banteng tersebut. Komitmen itu diperlukan untuk menguatkan partai. ’’Selama ini Bu Risma sebenarnya ya sudah komitmen. Itu bisa dilihat dari program-program yang dia jalankan,’’ kata Whisnu. (jun/c7/oni)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perangi Tikus, Pak Camat Ajak Warga Kembangkan Burung Hantu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler