jpnn.com, BATAM - Kecelakaan maut kembali terjadi jalan Pangeran Diponegoro atau depan hutan Matakucing, Seiharapan, Sekupang, Selasa (11/12) sekitar pukul 05.00 WIB.
Kecelakaan ini melibatkan satu sedan putih dan empat motor. Dua pemotor tewas di tempat dan dua lain mengalami cedera serius. Empat korban semuanya dilarikan ke rumah sakit umum daerah (RSUD) Embung Fatimah Batam di Batuaji.
BACA JUGA: Puting Beliung, Satu Penerbangan Tertunda Mendarat di Batam
Pemotor yang tewas adalah Marnis, warga Saguba pengendara motor Honda Beat BP 2465 GQ dan Abdul Kadir, warga kaveling Kamboja pengendara sepeda motor Yamaha Xeon BP 5403 JP. Dua korban sekarat adalah Deddi Pasaribu, warga perumahan MKGR pengendara sepeda motor Supra X BP 3262 FN dan Dikki Pasaribu, warga perumahan Taman Lestari pengendara sepeda motor Honda Beat BP 2219 OH.
Informasi yang didapat, korban dari kecelakaan beruntun itu sebenarnya lima orang sebab Deddi Pasaribu salah seorang korban berboncengan dengan Hepbi Lindawati Pasaribu adiknya. Namun Hepbri tidak mengalami cidera yang serius.
BACA JUGA: Ekspor Kepri ke Amerika Serikat Capai 675 Juta Dolar
Kecelakaan maut itu bermula dari tabrakan sedan toyota Corola BP 1481 WX yang dikendarai Subur Bantolo yang melaju dari arah Seiharapan dengan motor Yamaha yang dikendari Abdul Kadir yang datang dari dari arah Batuaji di tikungan depan kebun pembibitan. Tabrakan yang cukup keras itu membuat roda depan mobil kempis sehingga hilang kendali dan menabrak tiga motor lain yang beriringan dengan sepeda motor Xeon tadi.
Informasi yang disampaikan pihak kepolisian penyebab kecelakaan itu diduga karena kesalahan teknis dari pengendara sedan. Pengemudi mobil sedan juga dipastikan tidak dalam kondisi terpengaruh minuman keras.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Tanyakan Perkembangan Batam
Salah seorang saksi, Hendri mengatakan saat ia melintas di Jalan Dipenogoro tersebut kondisi mobil sudah berada di tepi jalan. Ada beberapa motor yang tergeletak dan rusak akibat tabrakan.
"Ada empat motor dan sedan putih yang dipinggirkan pengendara lainnya," ujar dia.
Korban langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. "Saya lewat korban sudah tidak ada lagi di TKP," kata dia.
Ia menceritakan mobil sedan putih Corola juga rusak parah, di bagian depan ringsek dan terdapat bekas darah yang diperkirakan berasal dari salah seorang korban dari laka beruntun tersebut.
"Saya dari arah Batuaji. Kejadian mungkin setelah subuh. Karena pas saya lewat pukul 06.00 WIB korban sudah tidak ada di tempat kejadian," jelasnya.
Sementara itu pantauan di lokasi kejadian, terdapat beberapa serpihan kendaraan akibat kecelakaan beruntun. Arus lalu lintas kembali lancar setelah petugas kepolisian membawa kendaraan dari lokasi kejadian.
Polisi Amankan Subur
Unit Laka Lantas Polresta Barelang tengah mendalami laka lantas di Jalan Diponegoro, Sekupang, Selasa (11/12) sekitar pukul 05.30 WIB. Dalam kecelakaan yang melibatkan satu mobil dan empat sepeda motor itu menyebabkan dua orang meninggal dunia dan tiga orang mengalami luka-luka.
Pengemudi mobil Toyota Corolla BP 1481 WX yang terlibat dalam kecelakaan lalu lintas ini, Subur Bantolo mengatakan lokasi kejadian itu tepat berada di tikungan jalan Dipenogoro. Menurut dia, tikungan itu ada sedikit kerusakan sehingga bertabrakan dengan sepeda motor Xeon yang dikendarai Abdul Kadir.
"Di tikungan itu, kemungikinan saya karena jalannya agak jelek. Jadi dia ngambil jalan bagus itu sebelah kanan. Tapi tidak rusak kali. Langsung menabrak mobil saya," ujarnya.
Usai terlinat dengan kecelakaan dengan sepeda motor itu, ban mobil depan mobil yang dikendarai oleh Subur pecah dan kehilangan keseimbangan. Setelah tabrakan itu, tidak hanya ban mobil yang pecah, namun as roda mobil Subur juga patah yang menyebabkan mobil oleh ke kanan.
"Langsung lari ke kanan dan nabrak pengendara lain. Yang meninggal itu saya belum tau. Karena ada yang diatas mobil dan dibawah mobil korbannya," ujarnya.
Menurut dia, saat itu ia datang dari arah Sekupang menuju ke arah Tanjunguncang. Sementara empat sepeda motor yang ikut dalam kecelakaan itu datang dari arah Tanjunguncang hendak menuju ke Sekupang. Menurut dia, saat itu kendaraan yang dikemudikannya cukup kencang karena kondisi jalanan yang sepi.
"Kalau daerah sepi itu mobil dan motor juga (kecepatan tinggi, red). Saya itu bawa mobil sekitar kecepatan 60 kilometer per jam," tuturnya.
Usai menabrak empat sepeda motor dan mobilnya berhenti, Subur berusaha untuk menyelamatkan korban satu per satu. Ia mencoba memberhentikan pengendara mobil yang lewat, akan tetapi tidak mau berhenti untuk membawa korban ke Rumah Sakit.
"Dan kebetulan ada bapak-bapak pakai mobil Rush yang mau. Kemudian saya angkat ke dalam mobil. Yang saya tolong itu masih sadar dan sempat bilang kalau tangannya sakit," bebernya.
Sementara, untuk korban lainnya ia tumpangi ke mobil pick up yang melintas. Saat itu, Subur meminta kepada pengendara yang melintas itu untuk membawa korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah. Sementara Subur langsung dibawa oleh Unit Laka Lantas Polresta Barelang untuk dimintai keterangan.
Ditempat terpisah, Kanit Laka Lantas Polresta Barelang Iptu Efendi Marpaung mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus laka lantas ini dengan memintai keterangan dari Subur dan beberapa orang saksi dalam kejadian itu. Selain itu, pihaknya juga melakukan olah TKP di lokasi kejadian.
"Sopirnya langsung kita amankan dan kita bawa ke klinik untuk dilakukan tes urine. Jika terpengaruh narkoba atau minuman keras, pasti terganggu konsentrasinya dalam mengendarai kendaraan," ujarnya.
Dikatakannya, dari tes urine menunjukkan hasil Negatif. Selanjutnya, penyidik Unit Laka Lantas Polresta Barelang meminta keterangan dari Subur terkait dengan kronologis kejadian laka lantas ini. (gie/yui/eja)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden Jokowi Bubarkan BP Batam, Ini Sebabnya
Redaktur & Reporter : Budi