Tahan Hypermart, Matahari Lepas Saham Perseroan

Selasa, 11 Januari 2011 – 12:21 WIB
JAKARTA - PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) memastikan untuk tidak melepas kepemilikan aset utamanya yaitu Hypermart secara langsung kepada pihak lainTetapi saham perseroan siap dilepas kepada mitra strategis yang disebut-sebut sebagai ritel raksasa dari Korea Selatan.

Saham yang siap diakuisisi pihak asing itu adalah milik PT Multipolar Tbk (MLPL) yang merupakan salah satu pemegang saham mayoritas sebesar 48,8 persen

BACA JUGA: Pertamina Naikkan Harga BBG

Dalam keterangan resmi, kemarin, MLPL akan melepas sebagian besar kepemilikan sahamnya kepada investor lain.

Aksi perseroan tersebut tidak lepas dari rekomendasi Merrill Lynch Pte Ltd (Singapore) yang ditunjuk sebagai penasehat perseroan untuk mengembangkan usaha, terutama Hypermart
"Ini merupakan salah satu rekomendasi final yang dilakukan Merrill Lynch untuk mengembangkan usaha Hypermart di masa mendatang," ujar Presiden Direktur MPPA, Benjamin Mailool, kemarin.

Benjamin mengatakan, dalam kondisi usaha yang tengah meningkat, tidak mungkin bila kemudian Hypermart yang dilepas

BACA JUGA: 7 BUMN Siap Masuk Bursa

Langkah terbaik adalah adanya pengembangan bersama di level pemegang saham
Sementara pada level manajemen, MPPA akan mempertahankan, mengintensifikasi, serta meningkatkan ekspansi bisnis ritel Hypermart.

Kehadiran mitra strategis nantinya, kata Benjamin, akan membuat posisi bisnis Hypermart menjadi semakin kuat

BACA JUGA: Listrik Prabayar Didukung 30 Ribu ATM

"Terutama dalam rencana ekspansi di masa mendatangKami akan mengundang peritel global yang kuat dan berkeyakinan untuk terus mempertahankan dan mengembangkan bisnis Hypermart serta divestasi operasional non-inti lainnya," jelasnya.

Menurut Benjamin, perseroan juga akan meneruskan usaha Matahari Food Business (MFB) yang telah memiliki pondasi berskala nasional yang cukup strategis untuk menangkap peluang yang ada di pasar Indonesia di masa mendatangUpaya pelepasan saham MLPL dinilai sebagai langkah paling realistis yang bisa dilakukanSebab, jika Hypermart dijual, maka MPPA tidak lagi memiliki usaha yang prospektif, terlebih setelah tahun lalu MPPA melepas anak usahanya PT Matahari Department Store Tbk (MDS) kepada Meadows Asia Limited (MAC), anak usaha CVC Capital Partners.

Divestasi MDS menghasilkan total dana masuk sebesar Rp 7,16 triliun dan Rp 5,4 triliun di antaranya diberikan secara kasLangkah pelepasan MPPA oleh MLPL saat ini tidak jauh berbeda dengan apa yang dilakukan MPPA kala ituSaat itu, MPPA melepas 90,76 persen atau 2,65 miliar saham MDS kepada CVC dengan harga Rp 2.705,33 per saham atau senilai total Rp 7,16 triliunNamun dalam kesepakatan akuisisi tersebut, MPPA masih memiliki porsi kepemilikan di MDS sebesar 20 persen melalui pengelolaan bersama MDS melalui Meadow Indonesia.

MLPL juga membutuhkan dana besar untuk ekspansi lini usaha lainnyaSalah satu rencana MLPL tahun depan adalah membuka dua cabang baru Robbinz Department Store di TiongkokTerkait hal itu perseroan membutuhkan belanja modal hingga Rp 1 triliun(gen/ito/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... WIKA Targetkan Laba Bersih Rp 350 Miliar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler