Direktur Utama Wika, Bintang Perbowo, mengatakan hingga akhir 2011, perseroan membidik total pertumbuhan pendapatan sebesar 7,63 persen menjadi Rp 9,44 triliun dari Rp 8,77 triliun estimasi pendapatan tahun lalu
BACA JUGA: BBM Dibatasi, Toyota Tetap Optimis
"Tapi untuk total pendapatan tersebut termasuk join operation kami dengan pihak lain," ujarnya dalam keterangan resminya, kemarin.Peningkatan laba bersih yang cukup besar, menurut Bintang akan diraih melalui strategi efisiensi yang dilakukan perseroan
Tahun ini, kata Bintang, WIKA membidik laba kotor sebesar Rp 924,13 miliar atau naik sebesar 17,43 persen dari target tahun 2010
BACA JUGA: Permintaan Saham Megapolitan Kelebihan 14 Kali
Sementara laba usaha di 2011, diharapkan meningkat 27,46 persen menjadi Rp 546,56 miliar dari Rp 428,28 miliar proyeksi tahun laluPertumbuhan pendapatan akan didukung peningkatan perolehan kontrak yang akan mencapai Rp 25,68 triliun hingga akhir tahun ini atau tumbuh 23,34 persen dari Rp 20,82 triliun target kontrak tahun lalu
BACA JUGA: Medco Pasok Gas Transportasi Jakarta
Target kontrak tersebut terdiri dari kontrak baru sebesar Rp 12,3 triliun dan kontrak bawaan (carry over) sebesar Rp 13,38 triliun"Komposisinya masih akan didominasi oleh WIKA, sebagai induk Perusahaan sebesar 34,06 persen, sementara 65,94 persen berasal dari anak-anak perusahaan," papar Bintang.Sementara untuk sektoral, menurutnya, sektor konstruksi yang terdiri dari general construction, building construction, industrial plant dan energy masih akan mendominasi kontribusi kontrak baru perseroan tahun iniSektor tersebut diharapkan mampu menyumbangkan kontrak baru sebesar Rp 8,11 triliunSedangkan dari sektor non konstruksi yang terdiri dari Industri Beton Pracetak, realty/Property serta Industri dan perdagangan ditargetkan dapat memperoleh omset kontrak baru sebesar Rp 4,19 triliun.
Untuk keperluan pendanaan, tahun ini WIKA menyiapkan belanja modal (Capital Expenditure/capex) sebesar Rp 522 miliarNilai capex tersebut meningkat 26,52 persen dari anggaran capex tahun 2010 senilai Rp 412,6 miliarMenurut Bintang, anggaran capex tersebut antara lain diperlukan untuk pengembangan Usaha senilai Rp 308 miliar, penyertaan senilai Rp 202 Miliar, dan Investasi Aset Tetap senilai Rp 12 Miliar.
Sementara untuk kinerja 2010 masih dalam perhitunganTahun lalu, kontrak-kontrak yang didapat perseroan ini antara lain adalah proyek Chemical Grade Alumina (CGA) Tayan Kalimantan senilai Rp 1,3 triliun, Proyek Pembangunan Jalan Layang Non Toll Kampung Melayu-Tanah Abang Stage Casablanca senilai Rp 314,29 miliar, Supply Batubara STIG Jiangsu Light & Textile IMP & Exp coLtd senilai USD 173 juta dan Proyek Design and Build (Turnkey) PT Golden Hope Nusantara (PT HGN) Sime Darby Group senilai Rp 560 miliar(gen/ito/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... UMKM Dominasi Pembiayaan BSM
Redaktur : Tim Redaksi