BLITAR - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Anak Kelas II-A Blitar di Jalan Bali kecolongan kemarin dini hari (14/5). Empat anak binaan lapas kabur setelah merusak teralis jendela kamar. Selanjutnya, mereka melompati pagar dan akhirnya melarikan diri.
Empat penghuni lapas yang kabur tersebut adalah Bw, 16; Ns, 17; Nc, 17; dan Rf, 16. Semua tercatat sebagai warga Kabupaten Blitar yang terjerat kasus asusila. Empat anak itu merupakan penghuni Wisma Dahlia atau ruang khusus bagi anak-anak yang terjerat kasus asusila.
Sekitar pukul 08.00 seorang anak akhirnya kembali ke lapas setelah diantar orang tuanya. Tidak lama kemudian, dua anak yang lain dapat ditangkap kembali oleh polisi. Seorang lainnya, Ns, hingga kini belum tertangkap dan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Wakapolres Blitar Kota Kompol Hendrik Purwono mengungkapkan, pukul 06.30 pihaknya mendapat laporan soal adanya beberapa anak binaan lapas yang kabur. Polisi langsung mengecek tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi. ''Setelah menerima laporan, saya langsung instruksikan petugas untuk mengecek TKP dan meminta keterangan petugas piket jaga,'' kata dia kemarin.
Kejadian tersebut berawal saat seorang petugas mendapati teralis jendela Wisma Dahlia jebol. Diduga, teralis jendela itu sengaja dicopot paksa dan dirusak. Ditengarai, kondisi teralis sudah goyang sehingga empat penghuni lapas mudah merusak dan mencopotnya tanpa alat.
''Anak-anak itu diperkirakan kabur sekitar pukul 03.00. Caranya adalah merusak teralis, kemudian kabur menaiki pagar setinggi empat meter di bagian belakang atau selatan lapas,'' jelas Hendrik. ''Empat anak itu merupakan warga binaan asal Kabupaten Blitar. Salah seorang anak yang kembali mengaku ikut lari setelah melihat teralis jendela rusak,'' lanjutnya.
Berdasar keterangan Rf, seorang penghuni lapas yang kabur dan akhirnya kembali dengan diantar orang tuanya, dirinya melihat teralis jendela telah rusak. Lantas, Rf menyaksikan tiga temannya kabur. Saat itu dia ikut keluar lewat jendela dan kabur.
Kaburnya empat anak tersebut diketahui petugas pada pukul 06.30. Sebab, mereka tidak mengikuti kegiatan pagi. Saat petugas berusaha mencari ke kamar, ternyata mereka sudah kabur. Petugas lapas akhirnya melapor ke Polsek Sananwetan. ''Tak lama kemudian, seorang anak diantar orang tuanya kembali ke lapas,'' terang Hendrik.
Polisi langsung menelusuri jejak pelarian tiga anak lain. Akhirnya, polisi menemukan dua anak di rumah salah satu keluarga mereka. Selanjutnya, polisi langsung menjemput dan membawa mereka kembali ke lapas.
''Berdasar penelusuran, polisi berhasil menemukan jejak dua anak dan kemudian membawanya kembali ke lapas. Seorang anak hingga saat ini masih DPO, yakni Ns,'' papar dia. (ady/ziz/c14/mas/dwi)
BACA JUGA: Mantan Caleg Jadi Muncikari ABG, Pelanggannya Oknum Pejabat dan PNS
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembantai Istri secara Sadis dan Coba Bunuh Diri Itu Dirawat di Ruang VIP
Redaktur : Tim Redaksi