jpnn.com, TARAKAN - SP meregang nyawa setelah dikeroyok para penghuni rumah tahanan Mapolres Tarakan, Kalimantan Utara, Selasa (31/10) malam.
Tahanan kasus pencabulan itu sempat dilarikan ke rumah sakit. Namun, nyawanya tak tertolong.
BACA JUGA: Interogasi Pemuda, 3 Anggota Lanud Layangkan Pukulan
Berdasarkan informasi yang dihimpun Radar Tarakan, kemaluan SP dipukul berkali-kali oleh tahanan lain.
Kapolres Tarakan AKBP Dearystone Supit mengatakan, peristiwa memilukan itu terjadi sekitar pukul 22:00 Wita.
BACA JUGA: Pengakuan Ortu yang Larang Anaknya Hormat pada Bendera
Awalnya, petugas mendengar keributan. Setelah itu, petugas langsung masuk ke sel paling ujung.
“Setelah petugas masuk, ternyata si korban sudah tergeletak di bawah lantai dan langsung dengan cepat dilarikan ke rumah sakit. Jadi, sel si korban ini berada paling ujung sehingga sulit terdeteksi CCTV dan tidak terpantau oleh petugas,” ungkap Supit sebagaimana dilansir Prokal, Rabu (2/11).
BACA JUGA: Jurniati Dikeroyok 3 Gadis, Baju Sampai Terlepas dari Tubuh
Dia menambahkan, sel itu dihuni 40 tahanan. Dalang pengeroyokan adalah tahanan kasus kepemilikan senjata tajam (sajam).
Sementara itu, empat tahanan lain juga ikut mengeroyok SP.
“Sampai di rumah sakit, korban sempat dirawat beberapa jam namun meninggal. Untuk memperjelas kematiannya, saya sudah perintahkan untuk autopsi terhadap korban,” bebernya.
Supit menuturkan, pihak keluarga SP meminta jenazah korban langsung dikubur.
Namun, untuk kepentingan penyidikan, dia meminta dilakukan autopsi terlebih dahulu.
“Kami sudah melakukan pemeriksaan terhadap tahanan yang terlibat. Mereka yang diperiksa juga sudah mengakui perbuatannya. Pelaku utamanya adalah tahanan kasus sajam dan empat orang itu adalah tahanan kasu sabu-sabu. Namun, ada juga beberapa tahanan yang ikut menempeleng,” terang Supit. (zar)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aliran Saksi Yehuwa Larang Hormat Bendera, Begini Ajarannya
Redaktur & Reporter : Ragil