jpnn.com, TARAKAN - Tiga anggota Pangkalan Udara (Lanud) Tarakan mendekam di sel karena memukul pemuda bernama Minggu.
Pemukulan terjadi saat mereka menginterogasi Jalan Aki Balak, Kelurahan Karang Harapan, itu.
BACA JUGA: Pengakuan Ortu yang Larang Anaknya Hormat pada Bendera
Akibatnya, tiga anggota lanud itu mendapatkan hukuman disiplin dari pimpinannya.
“Yang melakukan pemukulan ada tiga orang. Kemudian, saya ambil hukuman atas mereka dan masukkan sel. Intinya anggota yang melakukannya kami berikan tindakan disiplin,” kata Komandan Lanud Tarakan Letkol Pnb Didik Kristyanto sebagaimana dilansir Prokal, Senin (30/10).
BACA JUGA: Aliran Saksi Yehuwa Larang Hormat Bendera, Begini Ajarannya
Menurut Didik, anggotanya hanya meminta Minggu menyebut oknum anggota Lanud yang telah meneleponnya untuk meminta pulsa.
Ini dilakukan agar pihaknya bisa mengusut pelakunya di internal Lanud Tarakan.
BACA JUGA: Jangan Dramatisasi Murid SD Tak Hormat Bendera
Menurut perkiraan Didik, ada kemungkinan antara Minggu dan oknum yang meminta pulsa saling kenal.
Namun, dia mengakui tindakan anak buahnya yang menginterogasi Minggu melebihi batas kewajaran.
Selain itu, semua pengobatan Minggu dan utang di konter HP juga sudah ditanggung Lanud Tarakan.
“Semuanya sudah kami selesaikan dan sudah bertemu dengan keluarganya juga,” kata Didik.
Minggu sendiri mengaku telah mendapat perlakuan tak wajar oleh anggota Lanud Tarakan.
Kejadian tersebut dialaminya pada Jumat (27/10). Awalnya, dia ditelepon seseorang yang mengaku anggota TNI untuk mengisikan pulsa.
Minggu lantas menuruti permintaan orang tersebut.
Sebab, dia mengira orang itu adalah anggota lanud yang dikenalnya selama ini. “Saya kira anggota lanud yang saya kenal,” ujar Minggu.
Setelah diisikan pulsa, ternyata orang tersebut minta lebih. Dia kembali minta diisikan ke lima nomor lainnya sekaligus.
Namun, oknum itu mengaku akan mengganti biaya yang dikeluarkan Minggu apabila pulsa sudah terkirim.
“Karena sudah banyak yang diisikan, saya bingung mau bayar gimana. Terus saya tanya sama dia (oknum TNI), tapi dia malah bilang saya bego, tolol. Nanti saya datangi kamu di konter. Dia juga suruh saya taruh KTP di konter, tapi penjual konter tidak mau jaminan KTP saya, dan motor saya disuruh buat jaminan,” jelasnya.
Karena tak kunjung dibayar, pihak konter memanggil anggota lanud yang berjaga di pos tak jauh dari konter tersebut.
Bersama Minggu, anggota Lanud itu mengecek kebenaran nomor yang menelepon Minggu.
Ternyata nomor tersebut bukan milik anggota Lanud Tarakan.
Minggu akhirnya dibawa ke Mako Lanud. Dia diminta menuliskan kronologis kejadian.
Namun, belum selesai menulis, Minggu mengaku langsung mendapatkan perlakukan tidak wajar sehingga mengalami luka di wajah serta belakangnya. (mrs/fen)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Murid SD Ogah Hormat Bendera, DPR: Bukan Anti-Pancasila
Redaktur & Reporter : Ragil