Tahun Depan, Kelebihan Suplai Semen Tembus 5 Juta Ton

Kamis, 15 Desember 2016 – 02:18 WIB
Ilustrasi. Foto: JPNN

jpnn.com - SURABAYA – Sekretaris Perusahaan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) Agung Wiharto menyatakan, total penjualan semen di dalam negeri tahun ini mencapai 62 juta ton atau hanya tumbuh satu persen.

’’Sedangkan desain kapasitas produksi semen di Indonesia mencapai 89–90 juta ton. Realiasi produksinya hanya 75–80 juta ton,’’ jelasnya kemarin (13/12).

BACA JUGA: Pelindo Ternate Optimistis Dekati Target

Dari angka tersebut, kelebihan suplai semen di dalam negeri mencapai 13–18 juta ton.

’’Tahun depan, oversupply semen bisa bertambah 4–5 juta ton,’’ kata Agung.

BACA JUGA: Bukit Asam Bidik 3 Proyek PLTU di Myanmar

Kelebihan pasokan itu terjadi lantaran beberapa pabrik semen baru siap beroperasi pada 2017.

Salah satunya, milik SMGR, yakni pabrik semen di Rembang, Jawa Tengah, dan pabrik semen di Indarung, Padang, Sumatera Barat.

BACA JUGA: Investor sudah Berminat, Tinggal Menunggu Kebijakan Pemerintah Pusat

Total kapasitas pabrik semen tersebut mencapai enam ribu ton per tahun.

Namun, realisasi produksinya diperkirakan baru 3,5–4 juta ton per tahun.

’’Jika pasokan berlebih, produsen biasanya akan meningkatkan ekspor ke beberapa negara. Dari total kapasitas Semen Indonesia, ekspor kami hanya satu persen,’’ ungkapnya.

Kapasitas produksi perseroan pun saat ini mencapai 28,5 juta ton per tahun.

Pada 2017, kapasitas produksi perseroan meningkat menjadi 34,5 juta ton per tahun.

Saat ini, pangsa pasar perseroan menyentuh 41,7 persen.

Sementara itu, pada 2017, permintaan semen dalam negeri diprediksi naik 4–5 persen.

Total kebutuhan semen pun mencapai 65,1 juta ton.

SMGR pun pada tahun depan menargetkan pertumbuhan penjualan di angka 4–5 persen untuk mempertahankan pangsa pasar perseroan.

’’Implementasi infrastruktur akan berdampak juga ke sektor ritel. Situasi ekonomi juga membaik dan program TA cukup berhasil. Hal tersebut mampu mendorong permintaan semen tumbuh lebih baik tahun depan,’’ ucap Agung.

Sebesar 80 persen penjualan semen ditopang pasar ritel.

Sisanya 20 persen penjualan berasal dari semen curah.

Proyek infrastruktur pemerintah berkontribusi 12 persen dari penjualan semen curah. (vir/c5/sof/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pajak Air Permukaan Inalum Kok Lebih Besar dari PLN?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler