Tahun Ini, Tren Mobil Bekas Diprediksi Bakal Bergeser ke Ukuran Kecil

Sabtu, 16 Januari 2021 – 16:36 WIB

jpnn.com, JAKARTA - COO Mobil88 Halomian Fischer memperdiksi pasar mobil bekas masih menjadi buruan masyarakat pada tahun ini.

Fischer melihat sebagian masyarakat masih membutuhkan kendaraan yang aman di tengah pandemi Covid-19.

BACA JUGA: Bu Risma akan Ubah Kendaraan Bekas di Kemensos Jadi Ambulans dan Mobil Jenazah

Namun tahun ini, ia memperkirakan akan terjadi pergeseran permintaan pada mobil bekas, di mana mobil kecil akan banyak diminati dibanding mobil keluarga.

"Untuk tipe yang diminati sebenarnya di mobil bekas itu mengacu pada market mobil baru 4 atau 5 tahun. Lima tahun lalu masih MPV, tetapi tahun ini akan ada sedikit pergeseran ke mobil kecil," ungkap Fischer pada saat press conference bersama Daihatsu melalui video virtual, Jumat (16/1).

BACA JUGA: Harga Jual Kembali Mitsubishi Xpander Masih Bagus Ketimbang Avanza Veloz

Untuk jenis mobil kecil, kata Fischer, diperkirakan meningkat karena memang situasi pandemi banyak orang beralih untuk membeli mobil kecil.

"Mobil kecil yang paling dicari seperti LCGC compact car maupun hatchback. Soalnya banyak orang lebih nyaman memakai mobil pribadi karena tidak mau rame-rame di dalam mobil," bebernya.

BACA JUGA: Tukar Mobil Bekas dengan Suzuki XL7, Ertiga, dan SX4 dapat Cashback Rp 4 Juta

"Jadi secara umum masih didominasi MPV, tetapi akan mulai bergeser ke mobil kecil," sambungnya.

Terpisah, PT Astra Daihatsu Astra Motor memberikan beberapa cara menjaga harga jual mobil bekas tetap tinggi.

Pertama, history perawatan berkala di bengkel resmi yang dibuktikan dengan buku servis, kondisi fisik mobil, seperti bebas baret, bebas bekas tabrak, dan kondisi standar.

Kemudian, usia kendaraan tidak lebih dari 5 tahun, kelengkapan dokumen seperti BPKB, STNK, dan surat pendukung lainnya hingga Jenis transmisi kendaraan.

Bagi pengguna yang rajin mengikuti langkah tersebut tidak akan mengalami kesulitan ketika pengin menjual mobil dan mencari kendaraan pengganti. (ddy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler