"SBY hanya memperlihatkan tontonan rapat saja
BACA JUGA: 16 Petugas Imigrasi Telah Dinonaktifkan
Orang sekarang mengharapkan hasilnya, bukan proses maupun rapatnyaBACA JUGA: Milana Berbelit-belit
Tapi mana hasilnya?" kata Anis di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (18/1).Menurut Anis yang juga Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PKS itu, SBY harusnya menunjukkan hasil kerja yang dilakukan, bukan memperlihat prosesnya
Sementara terpisah, Direktur Eksekutif Lembaga Kajian dan Survei Nusantara (Laksnu), Gugus Joko Waskito mengatakan, pertemuan itu hanya sebagai (kegiatan) simbolis Istana
BACA JUGA: Tergugat Mangkir, Gugatan Garuda di Dadaku Ditunda
Lagipula menurutnya, harusnya SBY yang mendatangi tokoh agama di luar Istana, dan bukan tokoh agama yang mendatangi SBY.Gugus juga memprotes kehadiran Ketua Umum PBNU Said Aqil Siraj, tokoh dari MUI, serta pengusaha Hartati Murdaya"Harusnya SBY yang mendatangi tokoh agama di luar IstanaUmaro (pemerintah) mendatangi rakyatnya," katanya.
Dikatakan Gugus pula, SBY tidak perlu takut membangun komunikasi dan menggelar pertemuan dengan tokoh lintas agama demi kepentingan bangsaHanya saja terkait pertemuan itu, Gugus mengaku pesimis karena Salahuddin Wahid (Gus Solah) dan Buya Syafii Ma'arif, adalah dua tokoh sentral gerakan yang mendeklarasikan kebohongan pemerintahan SBY.
Seperti diwartakan sebelumnya, sembilan orang tokoh lintas agama menggelar pertemuan pada Rabu (11/1) di Gedung PP Muhammadiyah, Jakarta, sebelum mendeklarasikan 18 kebohongan pemerintahan SBYMereka adalah Syafii Ma'arif, Andreas A Yewangoe, Biksu Pannyavaro, Salahuddin Wahid, I Nyoman Udayana Sangging, Franz Magnis-Suseno, serta Romo Benny SusetyoAtas deklarasi itu, Istana kemudian menggelar pertemuan dengan tokoh lintas agama, Selasa (17/1) malam(awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pekan Ini, KPK Selidiki Kasus Gayus
Redaktur : Tim Redaksi