jpnn.com - JAKARTA - Isu adanya pengerahan Bintara Pembina Desa (Babinsa) di Kabupateng Sumedang Jawa Barat langsung dibantah Panglima TNI Jenderal Moeldoko.
Dia menegaskan tidak ada pengerahan Babinsa untuk mengarahkan memilih salah satu pasangan calon capres-cawapres di Desa Cimanintin, Kecamatan Jatinunggal, Kabupaten Sumedang.
"Saya sangat berharap masyarakat tidak mencurigai TNI, Babinsa dan satuan teritorial lainnya. Yakinlah kepada kami dan seluruh prajurit kami, mereka akan bekerja secara profesional dengan taat azas dan perintah. Itu sangat jelas," tegas Moeldoko kepada wartawan saat ditemui di Secapa AD, Jalan Hegarmanah, Rabu (11/6).
Bahkan, katanya, setelah diinvestigasi pihaknya menemukan kalau di Sumedang ada relawan dari salah satu peserta Pilpres 2014 yang datang ke kepala desa meminta dukungan.
Namun, saat itu kepala desa tersebut menerangkan jika warganya tidak bisa terpengaruh dan mereka punya hak untuk memilih siapapun.
BACA JUGA: Dana Alokasi Desa Terancam Tinggal Mimpi
Jenderal TNI bintang empat ini melanjutkan, relawan tersebut kecewa dan langsung menuding jika di desa tersebut sudah terpengaruh oleh babinsa.
"Jadi langsung ditembak sama yang bersangkutan kalau kuwu (kepala desa) sudah dipengaruhi. Ini jelas sesuatu yg mencederai TNI. Saya tidak suka seperti itu. Jadi katanya Babinsa tidak netral di Sumedang. Setelah dicek ya tidak begitu," tegasnya. (dms)
BACA JUGA: Semua Daerah Boleh Buka Lowongan CPNS
BACA JUGA: Siap Bentuk Badan Khusus Urusi Haji
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Revisi UU Perlindungan Anak
Redaktur : Tim Redaksi