jpnn.com, JAKARTA - Pelaksanaan ujian nasional (UN) tahun ini berbeda dengan sebelumnya. Selain siswa diberikan pilihan untuk mata pelajaran (Mapel), tahun ini kali pertama dilaksanakan ujian sekolah berstandar nasional (USBN).
Bahkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy tidak memasang target spesifik untuk pelaksanaan UN 2017. Ia hanya meminta agar semua sekolah harus bersih dari praktik kecurangan, baik dalam penyelenggaraan UN maupun USBN.
BACA JUGA: Lah, Nama Anies-Sandi Jadi Soal Uji Coba Unas SMP
"Saya berharap UN dan USBN menjadi momentum untuk sekolah-sekolah dan para pelaku, serta penanggung jawab sekolah agar bisa mengamankan, dan jangan sampai ada tindakan-tindakan tidak terpuji. Kita mulai membersihkan Indonesia dari praktik-praktik tidak baik, dan kita mulai dari sekolah," kata Muhadjir, Minggu (19/3).
Dia menambahkan, untuk melihat kejujuran sekolah, tidak ada lagi polisi berseragam yang melakukan pemgawasan. Semuanya diserahkan ke sekolah.
BACA JUGA: Duh! Kok Ada Nama Anies-Sandi di Soal Uji Coba UN
Terlebih soal USBN diserahkan sepenuhnya kepada musyarah guru mata pelajaran (MGMP), di mana pusat hanya menyumbang 20 persen. (esy/jpnn)
BACA JUGA: Tarik Pungli Jelang UN, Kepsek Terancam Dipecat
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri Muhadjir Menangis
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad