jpnn.com, JAKARTA - Aparat kepolisian memblokade Jalan Medan Merdeka Barat dengan kawat berduri, beton pembatas dan sejumlah kendaraan taktis.
Imbasnya, aksi ratusan ribu massa memperingati Hari Buruh yang awalnya hendak dipusatkan di depan Istana Negara, Senin (1/5) sempat terhalang.
BACA JUGA: Polisi Imbau Buruh Jaga Suasana Kondusif
Massa hanya bisa berkumpul di depan Patung Kuda sampai sekitar 50 meter dari Patung Kuda menuju Medan Merdeka Barat, tepatnya di depan Kementerian Pariwisata.
Mendapati kondisi yang ada, salah seorang pimpinan massa yang berdiri di atas sebuah mobil, mengajak massa bersama-sama mendekati pagar pembatas.
BACA JUGA: Panas, Buruh Tarik Kawat Berduri
Untuk bernegosiasi dengan aparat kepolisian, agar diperkenankan menggelar aksi hingga ke depan Istana Negara. Tepatnya di pertigaan Jalan Medan Merdeka Barat-Medan Merdeka Utara.
"Ayo sampaikan, kita massa aksi yang damai dan cerdas," ujar salah seorang orator lewat pengeras suara.
BACA JUGA: Menteri Yasonna Dukung Penegakan Hak Asasi Pekerja
Mendapati ajakan tersebut, massa berbondong-bondong semakin merapat ke depan Kementerian Pariwisata. Baik itu yang sebelumnya berkumpul di depan Patung Kuda, mau pun massa yang semakin ramai datang dari arah Balai Kota.
Namun, aparat kepolisian tak juga membuka blokade. Alhasil, di tengah negosiasi, para buruh hanya dapat berorasi di titik yang berjarak sekitar 500 meter dari depan Istana Negara.
Dalam aksi kali ini, massa mengajukan lima tuntutan. Yaitu, menolak sistem kerja pemagangan dan alih daya. Para buruh juga menuntut agar pemerintah menetapkan upah minimum provinsi (UMP) naik 28 persen.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Waduh, Buruh Bakar Karangan Bunga untuk Ahok-Djarot
Redaktur & Reporter : Ken Girsang