Tak Hafal 33 Provinsi, 9 Pelajar Disiksa Guru

Jumat, 16 September 2011 – 21:17 WIB
BERI KETERANGAN: Putra dan Dwi saat memberikan keterangan atas penyiksaan yang dilakukan guru kelasnya sendiri. Foto:Hamadani/Sumut Pos/JPNN

BINJAI- Gawat, gara-gara tidak hafal 33 provinsi, 9 pelajar kelas VI Sekolah Dasar (SD), diduga disiksa guru kelasnya berinisial HSSeperti diberitakan Sumut Pos (Grup JPNN), penyiksaan 9 orang pelajar itu terjadi di Sekolah Dasar (SD) 023896, di Jalan Hokki, Kelurahan Mencirim, Kecamatan Binjai Timur, pada Kamis (15/9)

BACA JUGA: Anggaran Diknas Meningkat, Kompetensi Guru Tetap Rendah



Dimana, 9 dari 10 orang yang ada di kelas VI tersebut, mendapat cubitan di hidung hingga memar, dipukul dengan rol (penggaris) dan alis murid ditarik guru tersebut.

Menurut Putra, salah seorang pelajar yang menjadi korban penyiksaan guru kelasnya itu, kepada Sumut Pos mengaku, perbuatan gurunya itu disebabkan ia dan teman-temannya tidak hafal 33 provinsi di Indonesia.

“Kami satu lokal ada sepuluh orang
Saat itu semuanya disuruh menghafal nama-nama provinsi

BACA JUGA: Sebelum ke Harvard, Digembleng Profesor

Karena tak hafal semuanya, guru kelas kami langsung mengahajar kami,” kata Putra, yang tinggal di Lingkungan I, Kelurahan Mencirim, Kecamatan Binjai Timur.

Lebih jauh diungkapkan Putra, cubitan di hidung dilakukan guru kelas mereka, bukanlah satu kali
Mereka dicubit lima kali berturut-turut, hingga memar.  “Sembilan orang yang kena hukum diantaranya Dona, Ewin, Dwi, Fikri, Tia, Riski, Rian dana saya

BACA JUGA: Data Penerima Beasiswa tak Akurat

Kami cuma bisa menghafal separuh nama provinsi saja,” ucapnya.

Bahkan, kata dia, gurunya meminta untuk tidak memberitahukan hal ini kepada orang tua“Kalau ditanya orang tua kenapa hidung kami merah?, kami disuruh menjawab ditarik guru biar lebih mancung,” ucapnya polos.

“Anak saya datang ke sekolah untuk belajar, bukan dihajar seperti iniKalau seperti ini, orang tua mana yang tidak keberatanKalau jumpa dengan guru itu, mau kali rasanya saya hajar sampai babak belur,” ujar Iyus, orangtua Dwi.

Fahrija, orangtua Ewin, salah seorang korban penganiyaan, juga keberatan atas sikap guru tersebutBahkan ia akan membawa kasus ini ke jalur hukum“Kami semua orang tua murid, tidak senangJika memang tidak ada kata maaf dari merekaKami akan melaporkan hal ini ke polisiBiar jadi pelajaran buat guru yang lain,” ujarnya.

Kabid Tendik Dinas Pendidikan Binjai Hamidan, mengaku, belum dapat memberikan tindakan terhadap guru yang melakukan hal tersebut.

“Saya belum mengetahui tindakan oknum guru yang menyiksa muridnya tersebutPun begitu, saya akan berkoordinasi dengan KPUTD untuk menyelidiki kasus ini,” ucapnya(dan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Birokrasi Dipersingkat, Penyaluran BOS Makin Lambat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler