jpnn.com, TOKYO - Ganda campuran andalan Indonesia Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti akan memaksimalkan persiapan jelang menghadapi laga terakhir babak penyisihan Grup C Olimpiade Tokyo 2020 melawan wakil tuan rumah, Yuta Watanabe/Arisa Higashino pada Senin (26/7) nanti.
Jika dilihat dari segi peringkat BWF, kedua pasangan tidaklah terpaut jauh. Praveen/Melati saat ini menduduki peringkat keempat dunia, sementara Watanabe/Higashino berada di peringkat lima.
BACA JUGA: Tokyo 2020: Gregoria Akui Sempat Gugup Pada Laga Debutnya di Olimpiade
Pasangan Indonesia ini mengaku laga melawan tuan rumah Jepang akan berjalan sulit, dan mereka akan berusaha meningkatkan lagi fokus serta persiapan jelang pertandingan.
"Yang pasti, besok harus lebih siap. Kami akan melawan tuan rumah, dan pasti tak akan mudah,"
BACA JUGA: Eko Yuli Irawan Sumbang Perak Pertama Bagi Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020
"Jadi semuanya harus dipersiapkan lebih baik lagi, mulai dari teknik, fokus, motivasi, komunikasi, semuanya. Kami juga harus siap capek," kata Melati dalam keterangan resmi Komite Olimpiade Indonesia (KOI) yang diterima di Jakarta, Minggu.
Sebelumnya, pada laga kedua babak penyisihan Grup C yang berlangsung Minggu (25/7), Praveen/Melati harus bersusah payah mengalahkan wakil Denmark Christiansen/Alexandra Boje dengan skor 24-22 dan 21-19.
Duo Denmark tersebut mampu menyulitkan Praveen/Melati dengan terus menempel perolehan skor pasangan Indonesia itu.
“Kalau melawan mereka (Christiansen/Boje) memang selalu ramai, poinnya banyak. Kami menang, tapi ya begitu, poinnya mepet-mepet,” ujar Melati.
Sementara itu, Praveen menilai penampilannya bersama Melati pada hari ini jauh lebih baik dari laga pada Sabtu (24/5), saat mereka menghadapi wakil Australia Simon Wing Hang Leung/Gronya Somerville pada laga penyisihan perdana Grup C.
"Pertandingan hari ini jauh lebih baik dari kemarin, dan jauh lebih memuaskan. Kami sudah bermain dengan pola yang enak sejak gim pertama, dan kami tak mau kecelongan seperti kemarin,"
Rasa grogi ternyata sempat dialami Praveen Jordan pada ajang Olimpiade keduanya. Sebelumnya, ia sudah pernah tampil di ajang Olimpiade Rio de Janeiro 2016.
"Kami memahami kami sedang bermain di panggung Olimpiade, kami sangat gugup, tapi kami berusaha mengusir rasa itu jauh-jauh,"
"Yang pasti, perbedaan Olimpiade Rio dengan Tokyo adalah, jika di Rio ada penonton, di Tokyo sepi, hening. Saya ingin menganggap ini seperti latihan biasa, tapi tidak bisa karena ini tetaplah pertandingan sesungguhnya," pungkas Praveen.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dhiya Muhammad El-Labib