Tak Ingin Seperti Beras, Suplai Elpiji Melon Pun Digerojok

Kamis, 26 Februari 2015 – 08:05 WIB

jpnn.com - JAKARTA - PT Pertamina tak ingin harga elpiji 3 kg ikut melambung tinggi di pasaran layaknya beras. Apalagi, di beberapa wilayah Jabodetabek harga gas dalam tabung berwarna hijau itu sudah merangkak naik. Salah satu langkah yang diambil BUMN energi tersebut adalah menggelar operasi pasar (OP) dan memberikan imbauan untuk membeli langsung di SPBU.

Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang menjelaskan, harga elpiji 3 kg naik gara-gara ulah pengecer. Mereka mencoba mendapatkan keuntungan lebih dengan cara yang tidak baik. Dia menyebutkan, baru kali ini pengecer berani memainkan harga. "Yang kami lawan bukan agen atau pangkalan," terangnya di Jakarta kemarin (25/2).

BACA JUGA: Mulai 1 Maret, Airport Tax Menyatu Dengan Tiket

Dua mitra itu, sebut Bambang, sudah dikendalikan Pertamina. Kata dia, para pengecer dan spekulan tersebut yang licin sehingga tidak bisa dipegang. Ujung-ujungnya, harga tabung gas yang biasa disebut elpiji melon itu di pasaran naik dengan besaran beragam. 

Untuk bisa menstabilkan harga sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET), Pertamina bakal memberikan perlawanan. HET tiap-tiap daerah berbeda, bergantung keputusan pemda. "Caranya melalui perluasan jaringan distribusi yang bagus," imbuhnya. Yakni dengan memanfaatkan jaringan SPBU yang luas. Seluruhnya akan disuplai elpiji 3 kg dan dijual menurut HET. Dia menegaskan, masyarakat bisa langsung membeli di SPBU begitu mendapati harga elpiji 3 kg mulai merangkak naik.

BACA JUGA: Gobel: Saya Beri Sinyal, Jangan Main-main

"SPBU sudah tersebar di mana-mana, khususnya di Jawa. Apalagi Jakarta sampai Banten," tuturnya. Dia juga meminta bantuan masyarakat bila menemukan SPBU yang ikut-ikutan nakal. "Laporkan langsung ke Pertamina," tegas dia.

Setiap SPBU, lanjut Bambang, sama seperti agen-agen Pertamina. Tidak diberi instruksi khusus untuk menjual elpiji 3 kg kepada orang tertentu. Kalau ada batasan, hanya kuota volume nasional yang dibagi ke tiap daerah dan agen. Nah, untuk agen, mereka hanya boleh menebus sesuai kuota.

BACA JUGA: JK: Saya Bukan Ahli Ramal, tapi Pasti Turun

Selain memastikan menambah stok elpiji 3 kg di SPBU, Pertamina melakukan OP di beberapa tempat. Bambang tidak memerinci daerah mana saja yang menjadi sasaran OP. Yang pasti, OP sudah berjalan dengan membawa elpiji dalam jumlah banyak. "Berapa pun kebutuhannya, kami beri," urainya.

Di tempat terpisah, Plt Dirjen Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmadja Puja mengaku belum tahu adanya kenaikan atau kelangkaan elpiji 3 kg. Sepengetahuannya, tidak ada masalah di rantai distribusi. Jika di lapangan benar terjadi masalah, dia mendukung langkah Pertamina menjual elpiji 3 kg di SPBU. "Masyarakat bisa beli di tempat yang lebih banyak," katanya.

Wiratmadja juga meminta masyarakat menyampaikan kenaikan harga di lapangan. Dia memastikan pemerintah langsung tanggap. Apalagi, saat ini dia baru membentuk tim quick response untuk mengatasi kelangkaan BBM dan elpiji. "Jangan sampai langka," harapnya. 

Dia lantas menyinggung urgensi penerapan distribusi elpiji 3 kg secara tertutup. Saat ini Kementerian ESDM sudah membentuk tim kajian. Diharapkan, dalam waktu dekat rekomendasi sudah dihasilkan dan pilot project bisa dilakukan akhir tahun. Stabilitas harga dibutuhkan, terutama menjelang persaingan pasar bebas dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). (dim/c9/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PPM Aswaja Dorong NU Seriusi Pemberdayaan Ekonomi Umat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler