jpnn.com - BARITO KUALA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan pentingnya pemenuhan pangan 280 juta penduduk Indonesia melalui langkah-langkah strategis.
Langkah itu mencakup Perluasan Areal Tanam (PAT) dengan optimasi lahan, pompanisasi, dan tumpang sisip padi gogo di lahan perkebunan rakyat.
BACA JUGA: Mentan Lantik 8 Pimpinan Tinggi Madya Kementan, Ini Nama-Namanya
Merespons hal tersebut, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Idha Widi Arsanti gerak cepat (gercep) melaksanakan arahan tersebut, Minggu (11/8).
Dua hari setelah dilantik sebagai Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti, langsung bertolak ke Kalimantan Selatan, yang menjadi salah satu tugas pengawalan program PAT.
BACA JUGA: Kementan dan TNI Bersinergi Genjot Perluasan Areal Tanam Padi di Jambi
Titik kunjungan yang dituju yakni Kelompok Tani Manunggal Jaya, Desa Sumber Rahayu, Kecamatan Wanaraya, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan, Minggu (12/8).
Barito Kuala merupakan salah satu kabupaten yang mempunyai target hampir 30% dari target Kalimantan Selatan mengingat memang Barito Kuala menjadi salah satu lumbung pangan nasional.
BACA JUGA: Kementan Dorong Barito Kuala Menyukseskan Upsus Antisipasi Darurat Pangan
Wanita yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Pusat Pendidikan Pelatihan (Pusdiktan) ini tak kenal waktu libur.
Dalam kunjungan kerjanya, Santi menemukan permasalahan di lapangan, yakni lahan di lokasi Perkebunan Sawit Rakyat (PSR) kondisinya kering dan tanahnya merupakan tanah subsoil yang pH-nya masam.
“Perlu ada realisasi tanam pada lahan yang belum masuk dalam kegiatan PAT sebagai pengganti lahan Perluasan Sawit Rakyat yang luasannya minimal sama dengan luasan PSR,” ujar Santi.
Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) BPPSDMP Kementan turut mendukung penuh program kerja Kementan. (*/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan