jpnn.com, SURABAYA - Buntut unjuk rasa yang tak menemukan titik terang pada Selasa (6/4) lalu, para driver ojek online (ojol) menyegel Kantor Grab Surabaya selama tiga hari.
Massa tersebut berasal dari koalisi Front Driver Online Tolak Aplikator Nakal (FRONTAL).
Humas FRONTAL David Walalangi menyatakan, hingga Jumat, (9/4) mereka masih berada di depan kantor tersebut sembari tidur di halamannya.
"Teman-teman driver bermalam di sini sejak Selasa," ujar dia.
David mengatakan, penyegelan sengaja dilakukan sebagai bentuk protes kepada manajemen yang enggan menemui massa aksi.
BACA JUGA: Sektor Transportasi sampai Ojol Diharapkan Jadi Prioritas Vaksinasi Pemda
Menurut dia, salah satu tuntutan driver ojol ialah keberatan atas potongan 20 persen dari tiap ongkos yang dibayarkan oleh konsumen.
"Di masa pandemi ini kami sudah kesulitan secara ekonomi. Pendapatan kami malah semakin dipangkas," ungkap dia.
Selain itu, ojol menuntut pemberian Corporate social responsibility (CSR) perusahaan Grab kepada driver seluruh Indonesia yang dijanjikan sebesar Rp 100 miliar.
"Sampai sekarang tidak mengena ke driver yang ada di Jawa Timur," tutur David.
David mengancam akan terus menduduki Kantor Grab Surabaya hingga pihak manajemen bersedia menemui dan memenuhi tuntutan mereka. Semua driver secara bergantian berjaga di depan kantor.
"Teman-teman driver lain banyak yang mendukung. Saat malam-malam banyak yang datang, bawa makanan, ngobrol, menemani berjaga di depan Kantor Grab Surabaya," pungkas David. (mcr12/jpnn)
BACA JUGA: Bocah 7 Tahun di Surabaya Diculik, Astaga, Pelakunya
BACA JUGA: Ada Lagu Jaket Ijo, Sebaiknya Driver Ojol Menikmatinya
BACA ARTIKEL LAINNYA... Peristiwa Ini jadi Pelajaran Buat Para Pengemudi Ojek Online, Waspada
Redaktur & Reporter : Arry Saputra