Tak Lolos Seleksi, Balon Minta KPU Disupervisi

Selasa, 12 April 2011 – 01:06 WIB

JAKARTA - KPU Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) dinilai bertindak semena-mena dalam meloloskan bakal calon (Balon) yang mendaftar pada Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada)Tanpa melakukan verifikasi yang akurat dan pemeriksaan yang cermat, KPU Lembata menggugurkan dua pasangan bakal calon

BACA JUGA: Bonaran: KPU Tapteng Sudah Verifikasi



Mereka adalah pasangan Petani (Petrus Langoday-Achmad Bumi) dan pasangan Pelayan (Paulus Doni Ruing-Paulus Mujeng)
Merasa haknya dihilangkan, kedua pasang calon mendesak KPU Pusat untuk melakukan supervisi terhadap KPU Lembata

BACA JUGA: Kemenangan Bonaran Terganjal Putusan MK

Mereka juga menuntut KPU agar tahapan pendaftaran calon diulang


"KPU Pusat harus turun mengambil alih kasus ini dan melakukan supervisi karena KPU Lembata tidak independen lagi

BACA JUGA: Prabowo Perintahkan Gerindra Copot Pius dari BURT

Diduga telah terjadi konspirasi politik dalam proses Pemilukada Lembata 2011, sehingga KPUD Lembata tidak independen, dan menyalahgunakan wewenang dengan melakukan rekayasa untuk kepentingan diri dan kelompok tertentuKarena itu, proses dan keputusan yang dihasilkan KPU cacat hukum, dan harus gugur demi hukum,” tegas perwakilan dari Aliansi Forum Pemilukada Lembata, Frans Lawalu kepada wartawan di Jakarta, Senin (11/4)

Frans menjelaskan calon yang digugurkan dalam pemeriksaan kesehatan adalah Paulus Mujeng, pasangan Paulus Doni RuingMujeng dinyatakan tidak sehat jasmani dan rohani padahal yang bersangkutan sehatHal itu dikuatkan dari hasil pemeriksaan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta

Demikian pula pada dukungan PKP Indonesia yang dialihkan KPU ke calon lainPadahal, pasangan Pelayan sudah mendapat rekomendasi dari DPN PKP Indonesia yang ditandatangani Sutiyoso (Ketua Umum) dan Lukman Mokongita (Sekjen)

Berbeda halnya dengan perlakuan KPU Lembata kepada bakal calon dari Golkar, Herman Yosef Loli WutunMenurut Frans, KPU memberikan kesempatan lagi kepada Herman meskipun poin pskotesnya tidak lulus"Ini merupakan diskriminasi," katanya

Bentuk perlakukan diskriminasi yang dilakukan KPU Lembata terhadap Petani yakni dengan mengalihkan rekomendasi pengusung partai politikMenurut Frans, pasangan Petani digugurkan kemudian partai pengusungnya, PKDI diserahkan ke pasangan lain

Paulus Doni Ruing menuding KPU Lembata sengaja tidak meloloskan dirinya karena ikut dalam permainan mafia politik yang dikendalikan oleh pengusaha-pengusaha tambang" "Kami mengetahui ada paket yang menjual proposal ke Jakarta dengan menggadaikan tambang yang ada di LembataDengan proses pilkada Lembata yang penuh konspirasi ini, kami menilai semua ini karena mafia tambang ikut kangkangi Pilkada Lembata tersebut," ungkapnya(awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Diminta Selektif Terima Kader


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler