JAKARTA - KPU Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) dinilai bertindak semena-mena dalam meloloskan bakal calon (Balon) yang mendaftar pada Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada)Tanpa melakukan verifikasi yang akurat dan pemeriksaan yang cermat, KPU Lembata menggugurkan dua pasangan bakal calon
BACA JUGA: Bonaran: KPU Tapteng Sudah Verifikasi
Mereka adalah pasangan Petani (Petrus Langoday-Achmad Bumi) dan pasangan Pelayan (Paulus Doni Ruing-Paulus Mujeng)
BACA JUGA: Kemenangan Bonaran Terganjal Putusan MK
Mereka juga menuntut KPU agar tahapan pendaftaran calon diulang"KPU Pusat harus turun mengambil alih kasus ini dan melakukan supervisi karena KPU Lembata tidak independen lagi
BACA JUGA: Prabowo Perintahkan Gerindra Copot Pius dari BURT
Diduga telah terjadi konspirasi politik dalam proses Pemilukada Lembata 2011, sehingga KPUD Lembata tidak independen, dan menyalahgunakan wewenang dengan melakukan rekayasa untuk kepentingan diri dan kelompok tertentuKarena itu, proses dan keputusan yang dihasilkan KPU cacat hukum, dan harus gugur demi hukum,” tegas perwakilan dari Aliansi Forum Pemilukada Lembata, Frans Lawalu kepada wartawan di Jakarta, Senin (11/4)Frans menjelaskan calon yang digugurkan dalam pemeriksaan kesehatan adalah Paulus Mujeng, pasangan Paulus Doni RuingMujeng dinyatakan tidak sehat jasmani dan rohani padahal yang bersangkutan sehatHal itu dikuatkan dari hasil pemeriksaan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta
Demikian pula pada dukungan PKP Indonesia yang dialihkan KPU ke calon lainPadahal, pasangan Pelayan sudah mendapat rekomendasi dari DPN PKP Indonesia yang ditandatangani Sutiyoso (Ketua Umum) dan Lukman Mokongita (Sekjen)
Berbeda halnya dengan perlakuan KPU Lembata kepada bakal calon dari Golkar, Herman Yosef Loli WutunMenurut Frans, KPU memberikan kesempatan lagi kepada Herman meskipun poin pskotesnya tidak lulus"Ini merupakan diskriminasi," katanya
Bentuk perlakukan diskriminasi yang dilakukan KPU Lembata terhadap Petani yakni dengan mengalihkan rekomendasi pengusung partai politikMenurut Frans, pasangan Petani digugurkan kemudian partai pengusungnya, PKDI diserahkan ke pasangan lain
Paulus Doni Ruing menuding KPU Lembata sengaja tidak meloloskan dirinya karena ikut dalam permainan mafia politik yang dikendalikan oleh pengusaha-pengusaha tambang" "Kami mengetahui ada paket yang menjual proposal ke Jakarta dengan menggadaikan tambang yang ada di LembataDengan proses pilkada Lembata yang penuh konspirasi ini, kami menilai semua ini karena mafia tambang ikut kangkangi Pilkada Lembata tersebut," ungkapnya(awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Diminta Selektif Terima Kader
Redaktur : Tim Redaksi