jpnn.com - BUOL -- Kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Buol Sulawesi Tengah, menjadi sasaran kekecewaan para tenaga honorer Kategori II yang tidak lulus dalam seleksi CPNS.
Beberapa barang inventaris milik BKD Buol termasuk ruangan Kepala BKD Muzakir Pantas dan Sekretaris BKD, serta ruang staf lainnya hancur dirusak massa.
BACA JUGA: Hanya 27 Persen K2 Lulus, BKD Ngaku Tidak Tahu
Kejadian tersebut dilakukan Selasa malam, sekitar pukul 23.00 wita, usai diumumkannya kelulusan seleksi CPNS bagi tenaga honorer kategori II.
Pantauan Radar Sulteng (JPNN Grup) di lokasi kejadian, hingga kini belum diketahui dari mana massa berasal. Tetapi diduga kuat ada keterkaitan dengan honorer K2 yang tidak lulus.
BACA JUGA: 6 Jam Delay, Lapar, Akhirnya Ngamuk
Beberapa saksi mata melihat adanya gerakan massa di halaman kantor BKD. Tak lama kemudian massa mulai berdatangan dan berkumpul, kemudian terjadilah pengrusakan. Kaca bangunan kantor bagian kiri dilempar menggunakan batu, hingga merusak aula kantor.
Pukul 09.00 Wita, massa yang rata-rata honorer K2 berdatangan dan melihat lokasi kejadian. Selang sejam, ratusan honorer K2 yang tidak lulus konvoi menuju Kantor DPRD Buol untuk menyampaikan aspirasinya. Sayang tak satupun anggota DPRD menampakkan batang hidungnya.
BACA JUGA: Masih Ada Satu Tahapan CPNS
Massa lalu mendatangi Kantor Bupati Buol untuk mencari Bupati dan Wakil Bupati (Wabup) Buol. Tetapi informasi diperolehmassa honorer K2, Bupati Buol, Amirudin Rauf, berada di Palu.
Massa lalu mencari Wabup Buol DR Syamsudin Koloi. Tapi Wakil Bupati juga tak berada di kantor karena sedang mengikuti Musrembang tingkat Kecamatan Tiloan, kira-kira 40 kilometer dari ibukota kabupaten.
Mereka lalu mencari Sekretaris Kabupaten (Sekab) Buol Abd Hamid Lakuntu, namun juga tak berada di kantornya. Akhirnya massa kembali ke Kantor BKD, dan mengamuk sejadi-jadinya. Alhasil, ruang kerja Kepala dan Sekretaris BKD, serta ruang staf lainnya hancur. (mch)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Curiga Ada Honorer Siluman, Satpol-PP Serbu BKD
Redaktur : Tim Redaksi