jpnn.com, KUPANG - Sejumlah warga mendatangi kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Selasa (11/1) sekitar pulul 10.30 WITA.
Warga yang menyambangi BPBD itu dari Kelurahan Belo dan Kelurahan Sikumana di Kecamatan Maulafa, Kota Kupang.
BACA JUGA: Siklon Seroja Sebabkan Banjir dan Longsor di Indonesia, Badai di Australia Barat
Maksud kedatangan warga ialah mengeluhkan nama mereka yang tidak tercantum dalam daftar penerima bantuan dana stimulan korban bencana siklon tropis Seroja pada April 2021.
Salah satu warga, Maria Korneli Naif, mengungkapkan rumahnya rusak akibat terkena badai Seroja. Namun, nama warga RT 018/ RW 007, Kelurahan Belo, itu tidak tercatat dalam daftar penerima bantuan tersebut.
BACA JUGA: Dihantam Badai Seroja, 2 Nelayan NTT Terseret hingga Australia
"Kami sudah pergi ke kantor kelurahan, tetapi nama kami tidak ada," katanya.
Maria Korneli tidak sendirian. Ada tiga warga dari Kelurahan Sikumana yang juga mengeluhkan hal serupa.
BACA JUGA: Berita Terkini Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Kupang, Berkas Pelaku Kok Dikembalikan?
Maria Goreti Anunut, salah seorang warga yang juga menjadi korban Seroja, menyatakan pihak kelurahan justru memintanya mengecek daftar nama penerima bantuan itu di kantor BPBD Kota Kupang.
"Belum ada tim survei yang turun untuk survei sampai saat ini. Sebelumnya mereka bilang akan ada survei di wilayah kami," ungkap Maria Goreti.
Keempat warga itu merasa kesal karena nama mereka tidak tercatat dalam daftar penerima bantuan. Warga Sikumana bernama Rit yang menjadi korban Seroja membeber kejanggalan tentang penerima bantuan.
Rit mengungkapkan rumahnya rusak parah diterjang Seroja. Namun, dia tak menerima bantuan.
"Nama kami tidak tercatat, tetapi yang rumahnya cuma terlepas dua seng, namanya ada dalam daftar penerima bantuan," tuturnya.(mcr2/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pantau Langsung Dampak Siklon Seroja, Mensos Sebut Siap Fasilitasi Pemkab TTU
Redaktur : Antoni
Reporter : Meylinda Putri Yani Mukin