jpnn.com - SERANG - Provinsi Banten tidak kebal terhadap ancaman paham atau organisasi ekstrim dari luar, di antaranya Islamic State of Iraq an Syiria (ISIS).
Rektor IAIN Sultan Maulana Hasanudin Banten Prof Syibli Sarjaya menjelaskan penyebaran ISIS tidak menutup kemungkinan terjadi di Banten, walau tidak secara signifikan.
BACA JUGA: Istri Hamil, Suami Dibawa Kabur Selingkuhan
"Untuk berkembang pesat di Banten tidak terjadi. Hanya tidak menutup kemungkinan penyebaran terjadi secara diam-diam," jelasnya seperti dilansir Radarbanten.com, Selasa (5/8).
Mengenai pihak yang paling rentan terhadap penyebaran paham ISIS ini, Syibli menyebutkan kalangan remaja yang kurang mendapat pendidikan agama.
BACA JUGA: Balon Gas Meledak di Acara MOS, Lima Luka Bakar
"Kalangan remaja baru mengenal Islam belum mendalam. Ada yang datang membawa paham ini mengatasnamakan ajaran dari Alquran dan hadits langsung percaya," jelasnya.
Pihak lain yang rentan menjadi sasaran penyebaran ISIS, lanjut Syibli yakni masyarakat yang memiliki paham agama ekskulif terhadap Islam.
BACA JUGA: Ini Penyebab Bocah 8 Tahun di Dolly Kecanduan Ngeseks
Paham ISIS sendiri, kata Syibli, akan bertentangan tidak hanya dengan konstitusi. Paham ini di Provinsi Banten khususnya akan bertentangan dengan karakter masyarakat Banten yang kosmopolit dan menjunjung tinggi keberagaman.
"Keberagaman di Banten sendiri sudah relatif kondusif dan pluaral. Kita bisa lihat ada kelenteng, masjid, vihara hidup rukun berdampingan antar umat beragama di Banten," ungkapnya.
Ditanya, apakah di Kampus IAIN Banten ada potensi penyebaran ISIS, Syibli mengaku belum mencium adanya hal itu. "Kalau organisasi intra kampus bisa dijamin tidak ada, karena ada kewenangan saya untuk 'menjewer'," katanya.
Syibli mengimbau, khususnya kepada Majlis Ulama Indonesia (MUI) dan Ormas keagamaan lain di kabupaten/kota agar gencar menyosialisasikan ajaran Islam secara benar. "Supaya masyarakat tahu kalau ada aliran yang menyimpang dari luar sana," pungkasnya. (**)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bocah Kecanduan Seks, Didatangi Psikolog Malah Dipegang-pegang
Redaktur : Tim Redaksi