Tak Merasa Kasihan, Kubu AHY Tertawakan Air Mata Senior Partai Demokrat Ini

Rabu, 10 Maret 2021 – 23:59 WIB
Darmizal menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh kader Partai Demokrat saat konferensi pers di Jakarta Selatan, Selasa (9/3/2021). Foto : Kenny Kurnia Putra/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Deputi Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani menyebutkan air mata Darmizal saat konferensi pers di Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (9/3) menjadi bahan lelucon di internal partai. 

Loyalis AHY ini menyebutkan beragam opini muncul di internal kubu AHY terkait alasan Darmizal mengeluarkan air mata.

BACA JUGA: Marzuki Alie cs Menggugat Demokrat, Anak Buah AHY: Menggelikan

Dia menyebutkan bisa jadi air mata Darmizal keluar lantaran pengaduan kader peserta KLB yang sebelumnya dijanjikan uang senilai Rp 100 juta, tetapi yang diberikan hanya Rp 5 juta dan ditambahkan oleh M Nazarudin senilai Rp 5 Juta.

"Ada pengakuan dari peserta yang merasa tertipu dengan ajakan untuk membuat KLB abal-abal," kata Kamhar saat dihubungi, Rabu (10/3)

BACA JUGA: AHY dan Moeldoko Sama-sama Klaim Ketum Demokrat, Begini Reaksi Wanita Emas

Di sisi lain, Kamhar juga menyebutkan opini lain terbentuk oleh kader Partai Demokrat yang mengatakan orang yang menjadi aktor di balik KLB tersebut marah kepada Darmizal lantaran uang yang dianggarkan senilai Rp 100 juta, tetapi hanya diberikan Rp 5 juta kepada peserta KLB. 

"Itu lelucon di kader, makanya dia nangis," lanjutnya.

BACA JUGA: Polisi Temui Pengurus Partai Demokrat, Begini Penjelasan Kombes Donny Charles

Selain itu, Kamhar juga menyebutkan banyak kader partai berlambang bintang mercy itu tidak mengetahui siapa sosok Darmizal, terutama kader baru. Pun lanjut Kamhar, kader baru Partai Demokrat menyebutkan Darmizal tidak berhadapan dengan peristiwa yang positif untuk partai.

Kamhar menjelaskan, sosok Darmizal di mata kader muda Partai Demokrat sebagai sosok yang menjadi aktor pemecah belah di dalam partai.

Namun, Kamhar menyebutkan kader senior Partai Demokrat mengetahui sepak terjang Kamhar termasuk bergabung dengan kelompok yang ingin mengambilalihan kepemimpinan di Partai Demokrat. 

"Kelompok-kelompok penikmat pada saat Partai Demokrat berkuasa atau pada saat Pak SBY menjabat sebagai presiden dua periode," ungkapnya.

Saat ini, setelah partai berlambang bintang mercy itu berada di luar pemerintahan, justru kelompok tersebut terbaca sebagai orang-orang yang coba untuk membajak Partai Demokrat dan membawa kearah pemerintah. 

"Padahal posisi Partai Demokrat sebagai penyeimbang juga tidak kalah penting," jelasnya. (mcr8/jpnn)


Redaktur & Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler