Tak Mudah Meyakinkan SBY Merelakan Agus Jadi Cagub DKI

Kamis, 13 Oktober 2016 – 19:56 WIB
Agus Harimurti Yudhono. Foto dok JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno mengakui, posisi Agus Harimurti Yudhono tidak sama dengan bakal calon Gubernur DKI Jakarta lain, seperti pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Pasalnya, putra Susilo Bambang Yudhoyono itu harus mengakhiri karier prajurit TNI, ketika maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.

BACA JUGA: Buka Hati dan Pikiran, Timses: Pilih Ahok-Djarot!

Padahal ia memiliki karier yang cukup baik. Berbeda dengan Anies yang tidak perlu mengakhiri karier di dunia pendidikan.

Demikian juga Sandi yang bisa kembali terjun ke dunia pengusaha, ketika nantinya tidak terpilih sebagai pemimpin di DKI Jakarta.

BACA JUGA: Hmmm... Beginilah Jurus PPP Djan Faridz Ganjal Agus-Sylvi

"Agus ini memiliki rekam jejak akademis yang cemerlang. Prestasinya di akadami militer belum ada yang menandingi. Kini di tengah karir tersebut, dia memutuskan terjun ke politik praktis. Meskipun berat sekali," ujar Eddy saat menjadi pembicara diskusi Akar Rumput Strategic Consulting, Kamis (13/10).

Karena itu secara terus terang Eddy mengakui, hal terberat ketika proses menentukan pasangan Agus-Sylviana Murni, yakni meyakinkan SBY.

BACA JUGA: Ingat, Ahok-Djarot Sudah Beri Bukti saat Pesaing Masih Berjanji

Sebab harus merelakan sang putera tercinta melepas karier di militer untuk terjun sebagai calon Gubernur DKI.

"Saya kira seluruh orang tua, apalagi anak punya karier cemerlang di militer, tentu pilihan berat. Karena itu kami apresiasi kerelaan Pak SBY," tutur Eddy.

Eddy menegaskan, pilihan mengusung pasangan Agus-Sylvi merupakan pilihan yang sangat tepat, di tengah kondisi perpolitikan Jakarta saat ini.

Pasalnya, Agus merupakan sosok anak muda yang dinilai terbukti mampu memimpin. Selain itu juga memiliki kepribadian yang baik. Sementara Mpok Sylvi memiliki latarbelakang birokrasi yang cukup baik.

"DKI barometer politik nasional. Naik turunnya iklim politik tergantung DKI. Jadi ini bukan pertarungan yang main-main. Karena dampaknya luar biasa, juga regional. Pilkada juga sangat vital, karena tempat berkumpulnya seluruh anak bangsa. Karena itu perlakuannya harus benar-benar baik," tandas Eddy.(gir/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jubir Ahok-Djarot Ajak Semua Timses Siap Adu Program, Bukan SARA


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler