Tak Peduli Larangan Berkerumun, Akhirnya 11 Orang Positif Covid-19

Senin, 31 Mei 2021 – 23:57 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo mendatangi desa klaster covid-19 di Kudus. Foto: IG @ganjarpranowo

jpnn.com, KUDUS - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melakukan sidak penanganan COVID-19 di Kabupaten Kudus, Jateng pada Senin (31/5).

Selain sejumlah layanan rumah sakit dan tempat isolasi terpusat, Ganjar juga memeriksa ke Desa Pedawang Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus.

BACA JUGA: Pak Ganjar Memastikan Belasan Nakes di Cilacap tidak Tertulari Covid-19 Baru dari India

Desa yang dikunjungi Ganjar itu termasuk daerah zona merah. Di desa itu, ada satu RT yakni RT 5 RW 1 yang jumlah kasus positifnya cukup banyak, yakni 11 kasus.

Dari 11 orang positif Covid-19 itu, satu di antaranya bahkan meninggal dunia.

BACA JUGA: Pak Ganjar Kaget, Pasien Positif Covid-19 Duduk Santai dengan Keluarga di Lorong Rumah Sakit

"Kalau sudah satu RT kasusnya banyak, 11 orang satu meninggal, maka sudah masuk zona merah," kata Ganjar.

Dia mengatakan respons cepat Bupati Kudus, camat hingga kepala desa setempat melakukan pengetatan sudah tepat. Diketahui desa itu sementara tidak mengizinkan kegiatan warga, bahkan warung saja ditutup.

BACA JUGA: Ganjar Siapkan Skenario untuk Lonjakan Kasus Covid-19 di Jateng

"Pak camat dan pak kades eksekusi di lapanan, Puskesmas tracing (penelusuran). Itu sudah betul. Tapi kalau kemudian masyarakat masih lalu lalang, saya usul ditutup. Maka ini yang disebut lockdown tingkat RT. Inilah fungsi PPKM Mikro, dengan cara itu mudah-mudahan bisa dikendalikan," tegasnya.

Ganjar juga mengingatkan agar penanganan kasus harus dilakukan dengan benar. Warga yang kedapatan positif tersebut, harus dipastikan isolasi dengan baik.

"Kalau banyak, satu keluarga ada yang tertular, lebih baik diambil dibawa ke isolasi terpusat. Harapan kami bisa diisolasi, dipisahkan dari kelompoknya. Cara ini paling bagus, karena kalau isolasi di rumah biasanya tidak disiplin, dan itu bahaya karena keluarga yang sehat bisa tertular," terangnya.

Ganjar menegaskan akan terus memantau penanganan covid-19 di Kudus. Pihaknya akan terus memberikan bantuan dalam rangka percepatan penanganan itu.

"Nanti pemprov (Jateng) bantu, pusat juga bantu, termasuk kabupaten/kota di sekitar Kudus juga akan bantu. Karena ini butuh penanganan bersama, jadi harus kompak," pungkasnya.

Sementara itu, Kades Pedawang, Sofian mengatakan, peningkatan kasus di wilayahnya itu terjadi usai lebaran. Diduga, banyak warga yang tetap menggelar acara keramaian meskipun sudah diingatkan.

"Banyak warga yang tetap menggelar acara, padahal sudah kami ingatkan. Akibatnya banyak yang tertular. Di sini satu RT ada tiga keluarga, sebanyak 11 orang, salah satunya meninggal dunia," katanya.

Sofian mengatakan sudah melakukan pengetatan di RT tersebut. Meski begitu, pihaknya juga akan mempertimbangkan usulan Ganjar untuk melakukan lockdown RT.

"Nanti kami koordinasikan dengan perangkat. Tapi rata-rata perhari ini kondisi warga yang isolasi mandiri itu sudah membaik. Mereka isolasi di rumah masing-masing," pungkasnya. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler