JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menyerukan, masyarakat tidak perlu khawatir menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Meski nantinya bahasa Inggris menjadi bahasa pengantar resmi dalam MEA, Kemdikbud pastikan bahasa Indonesia tetap memiliki posisi setara.
“Di dunia ini tidak ada bahasa yang murni. Semua bahasa menyerap dari bahasa lain. Kita jangan takut untuk menyerap bahas asing ke bahasa Indonesia. Dalam diplomasi budaya, justru bahasa Indonesia juga bisa diserap oleh negara lain. Jadi bahasa Indonesia juga bisa jadi penyumbang kosakata bahasa di dunia,” tutur Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud, Mahsun, Kamis (22/10).
Ia menambahkan, saat ini Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud juga tengah melakukan upaya untuk menambah kosakata bahasa Indonesia yang diambil dari bahasa daerah. Hal itu dilakukan untuk memperkaya kosakata bahasa Indonesia.
Menurut dia, Mendikbud Anies Baswedan meminta agar unsur-unsur dalam bahasa daerah harus mewarnai bahasa Indonesia. Hal itu ditindaklanjuti oleh Badan Bahasa Kemendikbud dengan melakukan inventarisasi kosakata bahasa daerah.
BACA JUGA: Ini Daftar Peraih Penghargaan Pemuda Pelopor 2015
“Sekarang kita punya sekitar 90.000 kosakata dalam bahasa Indonesia. Ditargetkan pada tahun 2019 akan mencapai 200.000 kosakata,” tuturnya. (esy/jpnn)
BACA JUGA: Pelajar Wajib Memahami Nilai-nilai Pancasila
BACA JUGA: 2,9 Juta Guru Siap-siap Dites Kompetensi Bulan Depan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Tes Kompetensi, Para Guru Diminta Pelajari Kisi-kisi Soal
Redaktur : Tim Redaksi