jpnn.com, JAKARTA - Pengamat militer dan pertahanan Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati mengatakan, keputusan Presiden Joko Widodo mengusulkan Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai calon Panglima TNI tak perlu harus menunggu Jenderal Gatot Nurmantyo pensiun. Menurutnya, DPR justru perlu segera merespons usulan presiden tentang Hadi sebagai calon tunggal Panglima TNI pengganti Gatot.
Pengamat yang akrab disapa dengan panggilan Nuning itu mengatakan, DPR sebaiknya segera menggelar uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test terhadap Hadi sebagai calon Panglima TNI. "Keputusan untuk pergantian Panglima TNI jangan dibiarkan terlalu lama karena implikasinya kepada pejabat TNI lainnya," ujarnya seperti diberitakan JawaPoc.Com, Selasa (5/12).
BACA JUGA: Gatot Nurmantyo Diminta Tak Ambil Kebijakan Strategis Lagi
Mantan anggota DPR yang juga mengajar di Universitas Pertahanan itu menambahkan, langkah Jokowi mengusulkan nama Hadi sebagai calon Panglima TNI meski Gatot Nurmantyo masih aktif sebagai tentara tak akan memunculkan spekulasi. Berdasar pengalaman selama ini, sudah ada beberapa jenderal yang menjabat Panglima TNI diganti tanpa harus menunggu masa pensiun.
Ketentuan itu juga sesuai dengan amanat Undang-Undang TNI. "Jadi prinsipnya, makin cepat keputusan pergantian Panglima TNI oleh Presiden Jokowi akan makin baik untuk organisasi TNI secara keseluruhan," pungkasnya.
BACA JUGA: Hadi Tjahjanto, Antara Jabatan Tinggi dan Malin Kundang
Sebagaimana diketahui Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo akan memasuki masa pensiun pada Maret tahun depan. Untuk menggantikan Gatot, Presiden Jokowi mengusulkan Hadi Tjahjanto yang kini menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) sebagai calon Panglima TNI.(dna/ce1/JPC)
BACA JUGA: Jokowi Pilih Hadi Tjahjanto, Bukan Semata Alasan Giliran
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi dan Hadi Tjahjanto, dari Solo ke Ibu Kota
Redaktur & Reporter : Antoni