Tak Sanggup Kehilangan, Pilih Tidur Dengan Jenazah Istri Sebelum Dikubur

Jumat, 12 Mei 2017 – 06:48 WIB
Russells Davidson dan Wendy saat keliling Eropa sebelum Wendy meninggal. Foto: Caters/Telegraph

jpnn.com, LONDON - Russell Davidson tidak bisa mengatasi kesedihannya setelah kematian istrinya tercinta, Wendy.

Lelaki 50 tahun itu sangat kehilangan Wendy dan memutuskan untuk tetap mempertahankan tubuh Wendy yang sudah kaku di kamar tidur mereka.

BACA JUGA: Presiden Bikin Pusing, Tiba-Tiba Minta Pindah Kantor

Tidak hanya itu, Davidson bahkan tidur berdampingan dengan Wendy setiap malam selama enam hari.

Wendy meninggal setelah kanker leher rahim yang diidapnya sejak 2006.

BACA JUGA: Dipecat, Direktur FBI Sempat Mengira Trump Bercanda

Penyakit itu semakin memburuk tiga tahun belakangan ini.

Bahkan saat itu, dokter memprediksi hidupnya tinggal enam bulan lagi. Namun, Wendy bertahan dan baru meninggal dunia bulan lalu.

BACA JUGA: Malu dan Sedih, Jamela Diusir dari Bank Gara-Gara Pakai Jilbab

Wendy sebenarnya harus menjalani perawatan di RS. Namun, dia memutuskan untuk keluar RS dan ingin berada di rumah bila nanti meninggal dunia.

Saat Wendy diprediksi hanya bertahan selama enam bulan, pasangan ini memutuskan untuk membeli mobil karavan dan keliling Eropa.

Namun perjalanan mereka usai pada September dan harus pulang karena penyakit Wendy semakin memburuk.

”Hati saya hancur. Saya tidak tahu apakah itu akan sembuh dan saya tidak tahu apakah saya ingin sembuh. Saya menangis lebih sedikit sekarang dan saya yakin saya akan baik-baik saja,” kata Davison.

Davidson yang sangat kehilangan belahan jiwanya pun menolak Wendy dibawa ke rumah duka di RS.

Dia tidur bersama Wendy yang sudah terbujur kaku di rumah mereka di Derby, Inggris.

Davidson ingin meyakinkan orang lain kalau tetap berada di dekat orang yang dicintai meski mereka sudah mati, bukanlah hal yang menakutkan.

”Wendy meninggal dengan tenang. Tanpa rasa sakit. Dia tidur di lengan Dylan (anak lelaki pasangan ini, Red) bersama Elvis, anjing keluarga, yang juga berbaring di sebelah Wendy,” kenang Davidson.

”Kematian sepertinya menjadi topik tabu dalam lingkungan sosial kita. Tidak ada yang ingin berbicara mengenai hal tersebut. Tetapi, saya memutuskan Wendy harus berada di rumah saat dia meninggal dunia," imbuhnya.

Davidson mengaku, dia tidak ingin Wendy masuk rumah duka atau RS.

”Saya ingin merawatnya di rumah kami, di kamarnya, sehingga saya bisa tidur di kamar yang sama dengannya,” ujar Davidson.

Wendy akan dimakamkan pada 14 Mei mendatang di pemakaman lokal Kota Derby. (telegraph/fajar/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sorotan Dunia Untuk Kasus Ahok


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler