Tak Terima Anak Tewas, Ortu Bawa Parang Lalu Hancurkan Sekolah

Rabu, 22 April 2015 – 22:47 WIB

jpnn.com - SAGULUNG - Sekolah Menengah Pertama (SMP) Tunas Bangsa Sagulung mengalami kerusakan akibat diserang orang tua siswa, Selasa (21/4) pagi. Sekolah tersebut diserang orangtua Flyandi Hutagalung, siswa yang ditemukan tewas beberapa waktu lalu.

Akibatnya, kaca ruangan bendahara tersebut pecah dan beberpa rak patah. Bahkan, orangtua almarhum mendatangi sekolah dengan membawa sebilah parang.

BACA JUGA: Mangkir Dua Kali, Kejari Cekal Tersangka Lain Korupsi Lampu Hias MTQ Nasional

Kepala Sekolah SMP Tunas Bangsa Sagulung, Nurli Manurung mengatakan penyerangan itu diakibatkan orang tua Flyandi datang untuk mejemput kekasih almarhum, Fransiska. Namun, kedatangannya mendapat penolakan dari pihak sekolah serta Fransiska.

"Orang tua almarhum datang dan langsung mengamuk. Kaca dipecahkan dan rak koran hancur," katanya.

BACA JUGA: Tersangka Korupsi Lampu Hias MTQ Nasional Kepri Praperadilkan Kejari Batam

Ia menambahkan hingaa saat ini orang tua Flyandi tidak terima dengan kejadian yang menimpa anaknya meninggal pada acara sekolah di Nongsa beberapa waktu lalu. Orang tuanya menuding sekolah yang tidak bertanggung jawab dengan keamanan siswanya.

"Kami sudah mencoba berbicara dengan keluarganya. Tapi menunggu situasi aman dulu," tuturnya.

BACA JUGA: Kejari Tahan Tersangka Dugaan Korupsi Lampu Hias MTQ Nasional

Menurut Nurli, akibat kejadian itu proses pembelajaran di sekolah terganggu. Seluruh guru mengalami trauma dan para siswa ketakutan.

"Tadi langsung berhenti belajar. Guru-guru juga pada takut," terangnya.

Sekolah tersebut kini mendapat pengawalan ketat dari anggota kepolisian. Bahkan, barang bukti berupa parang sudah diamankan di Mapolsek Sagulung.

"Rencananya siswa akan diliburkan, tapi tidak mungkin karena ini musibah. Kita tunggu waktu yang tepat untuk berbicara dengan orang tua almarhum," pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Flyandi Hutagalung, dinyatakan hilang saat pihak sekolah melakukan doa bersama di Palm Spring, Jumat (17/30) sekitar pukul 17.00 WIB. 

Namun, usai kegiatan keberadaannya tak diketahui, hingga jasadnya ditemukan terbujur kaku di tubir depan Palm Spring, Nongsa Sabtu (18/4) sekitar pukul 14.30 WIB. (opi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mayat Pria Tua Ditemukan Sudah Membusuk di Rumah Makan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler