Tak Terima Dinasihati, Firman Nekat Habisi Nyawa Pamannya

Sabtu, 30 November 2019 – 23:07 WIB
Korban saat dievakuasi ke rumah sakit. Foto: ppojoksatu.id

jpnn.com, MEDAN - Warga Jalan M Yakub, Gang Tinik, Kecamatan Medan Perjuangan, Medan, Sumatera Utara, mendadak heboh pada Jumat (29/11).

Itu setelah seorang pria bernama Firman, 26, nekat menghabisi nyawa pamannya sendiri, Ahmad Darabi, 49.

BACA JUGA: Jenazah Hakim PN Medan Jamaluddin Dimakamkan di Nangan Raya Aceh

Padahal kedatangan Ahmad ke rumah rumah kakaknya, Erlina yang tak lain ibu Firman karena ingin menasihati ponakannya tersebut.

Dari informasi yang dihimpun, Ahmad ditelepon Erlina untuk datang ke rumah mereka karena Firman datang meminta uang dengan marah-marah.

BACA JUGA: Info Terbaru dari Kepolisian Terkait Kasus Kematian Hakim PN Medan

Pukul 21.30 WIB, Ahmad datang ke rumah warisan keluarga yang ditempati Erlina dan keluarganya.

Saat tiba di lokasi, Ahmad melihat kakaknya dan keluarga lainnya ada di luar rumah, sementara ponakannya di dalam, tepatnya ruang tamu.

BACA JUGA: Tak Suka Dituding Selingkuh, Suami Bunuh Istri di Lambar

Sebagai paman, Ahmad menasihati Firman agar tidak berbuat yang membuat keluarganya terancam. Namun, tak berapa lama percakapan keduanya, Firman keluar rumah dan mengatakan telah membunuh Ahmad.

“Udah kubunuh si Ahmad,” katanya ke keluarga yang di luar rumah.

Firman kemudian melarikan diri dan hingga kini masih dalam pengejaran pihak berwajib.

Keluarga yang kalut kemudian masuk ke dalam rumah dan mendapati Ahmad sudah bersimbah darah. “Pas datang si Ahmad ke rumah Erlina. Dia kemudian menasihati Firman yang saat itu sedang berada di ruang tamu. Kami lihat Ahmad sudah berdarah-darah dan kami membawanya ke rumah sakit dan sudah meninggal dunia,” ungkap Hamidah, kakak korban, Sabtu (30/11).

Kondisi Ahmad yang parah langsung dibawa ke klinik setempat, namun dirujuk ke RSUD dr Pirngadi Medan. “Ahmad meninggal, polisi juga sudah tahu kejadian ini dan jenazahnya dibawa ke RS Bhayangkara Medan, jelas Hamidah.

Hamidah mengatakan selama ini pelaku kerap marah ke keluarganya. Semua yang mau harus dikasih, kalau tidak langsung emosi. “Kalau tidak dikasih uang beli rokok aja, si Firman itu maki-maki ibunya,” ungkapnya.

Rencananya korban akan dikebumikan di perkuburan belakang Masjid Perjuangan 45 Jalan Prof HM Yamin.

Karena ulah Firman juga, kata Hamidah warga kampung tersebut sudah sangat resah dengan tingkahnya.

Sementara itu, Kapolsek Medan Timur, Kompol M Arifin mengatakan bahwa saat ini polisi masih melakukan pengejaran terhadap pelaku. “Saat ini petugas masih mengejar pelakunya,” ucapnya.(nin)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler