Tak Terpengaruh Pandemi, Omzet Pedagang Ini Naik Dua Kali Lipat

Senin, 02 Agustus 2021 – 21:32 WIB
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Rahmat Yuniar mengatakan komoditas pisang menjadikan andalan ekonomi petani. Foto: Hortikultura

jpnn.com, LEBAK - Pedagang pisang di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten Soleh (55) mendulang untung selama pandemi, karena naiknya permintaan konsumen.

"Biasanya omzet Rp 5 juta, namun kini bisa mencapai Rp 10 juta per hari, " kata Soleh (55) seorang pedagang pisang di Jalan Lingkar Selatan Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Senin.

BACA JUGA: Kementan Bocorkan Rahasia Pengembangan Budi Daya Pisang Berprospek Ekspor

Meningkatnya omzet pendapatan itu, karena selama pandemi permintaan pasar cukup tinggi, terutama dari pelaku usaha keripik, pedagang gorengan, campuran kuliner, konsumsi warga serta pesta hajatan.

Selama pandemi, kata dia, permintaan konsumen bisa mencapai 500 kilogram per hari dengan harga Rp 20 ribu per kilogram.

BACA JUGA: Jangan Ragu Konsumsi Jantung Pisang, Ini Lho 6 Manfaat Sehatnya yang Luar Biasa

Menurutnya, para pedagang lainnya menampung pisang dari wilayah Lebak tengah, termasuk petani Badui, dengan jumlah pasokan per hari berkisar 700 kilogram hingga 1,5 ton.

Mereka mengumpulkan beragama jenis seperti pisang nangka, pisang ambon, pisang ketan, pisang galek, pisang emas, pisang mulih, pisang raja, pisang raja syiam, pisang kepok.

BACA JUGA: Jeneponto Terima Bantuan Benih Pisang, Bibit Ternak hingga Program Pertanian dari Kementan

Jasrip (63), pedagang lainnya mengatakan permintaan pisang selama pandemi COVID-19 meningkat hingga bisa meraup keuntungan Rp 700 ribu per hari.

Dia menyebut naiknya permintaan konsumen karena adanya kebijakan pemerintah yang membatasi kegiatan masyarakat. Masyarakat kebanyakan tinggal di rumah bersama anggota keluarga sehingga permintaan pisang meningkat.

"Banyak orang yang membeli pisang sebagai makanan alternatif selama di rumah sebab pisang bisa direbus, digoreng, hingga bisa dijadikan bahan campuran makanan," ungkap Jasrip.

Jasrip mengakui punya banyak langganan tetap sebagai perajin kripik pisang dan pedagang gorengan. "Kami sangat terbantu ekonomi keluarga dengan meningkatnya permintaan itu " katanya.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Rahmat Yuniar mengatakan komoditas pisang menjadikan andalan ekonomi petani.

"Setiap hari puluhan ton dipasok ke pasar Rangkasbitung dan ke luar daerah, seperti Jakarta dan Tangerang," kata dia.

Bahkan, pisang menjadikan pendapatan bulanan petani dibandingkan tanaman lainya. "Jika tanam pisang seluas dua hektare dipastikan pendapatan Rp 8 juta per bulan, " katanya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
pisang   Pedagang   Omzet   Lebak  

Terpopuler