Tak Undang Isran Ikut Konvensi, Demokrat Dinilai Merugi

Minggu, 01 September 2013 – 02:25 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Tak diundangnya Bupati Kutai Timur yang juga Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) Isran Noor dalam ajang konvensi Partai Demokrat banyak disesalkan beberapa pihak. Salah satunya adalah Ikatan Demokrat Bersatu (Idemtu). Ketua Idemtu Manara Lodewijk Hutapea mengaku kecewa lantaran Isran yang merupakan salah satu kader Partai Demokrat malah tidak mendapat undangan mengikuti konvensi partainya sendiri. Menurutnya, partai bakal rugi dengan tidak mengundangnya orang yang dianggap mewakili masyarakat Kawan Timur Indonesia.

"Kami menghargai dengan apa yang diputuskan Komite Konvensi PD, namun kami juga merasa kecewa dengan tidak diundangnya Pak Isran," kata Manara saat dihubungi Sabtu (31/8). Kata dia, sebenarnya banyak keuntungan jika Isran diberi kesempatan bertarung di konvensi untuk menjadi calon presiden dari Partai Demokrat.

BACA JUGA: Boediono Pamerkan Suara lewat Lagu Scarlet Ribbons

Diantaranya, Isran memiliki suara dan dukungan dari daerah-daerah yang selama ini terwakili Isran. Isran, kata dia memuliki banyak dukungan, terutama dari Indonesia bagian timur. Apalagi, Isran adalah ketua dari pemerintahan kabupaten di Indonesia yang otomatis banyak memiliki hubungan baik dengan masyarakat kabupaten. Selain itu kata Manara, Isran adalah kader partai yang sebenarnya sangat layak mendapat kesempatan. "Seharusnya kesempatan itu diberikan," kata dia.

Menurut Manara, jauh lebih baik mengundang Isran yang merupakan kader partai sendiri daripada mengundang para tokoh lainnya diluar partai yang kemudian memilih untuk mengundurkan diri. Misalnya mantan Ketua MK Mahfud MD, mantan Wakil Gubernur Jateng Rustriningsih dan Dirut Lion Air Rusdi Kirana. Meski diundang, mereka akhirnya menyatakan menolak ikut konvensi.

BACA JUGA: Jaringan Penembak Polisi Diduga Rancang Aksi Lagi

Dengan tak diundangnya Isran, kata Manara, bisa menilai sendiri bagaimana proses Kovensi Demokrat ini. Saat ditanya apakah ada upaya menjegal Isran agar tak ikut konvensi, Manara enggan berkomentar banyak. "Kita serahkan agar masyarakat yang menilai," ujarnya.

Masyarakat, kata dia juga bisa menilai bagaimana sosok orang-orang yang terpilih menjadi peserta konvensi. Kalau memang tokoh-tokoh memang memiliki pengaruh, maka itu akan mendokrak elektabilitas partai. Tapi sebaliknya, bisa saja konvensi tidak memiliki pengaruh terhadap elektabilitas partai.

BACA JUGA: Polri Garap Dugaan Curi Start Kampanye Gerindra dan Golkar

Manara berharap Isran angkat bicara setelah tak diundang dalam konvensi ini. Dia juga berharap agar Isran masih memiliki kesempatan untuk meramaikan tahun politik 2014 mendatang.  

Sementara itu Pengamat Politik Heri Budianto mengatakan Komite Konvensi Partai Demokrat (PD) yang ditugasi melakukan penjaringan calon presiden jauh dari semangat keterbukaan terhadap tokoh-tokoh yang dilibatkan. Menurutnya, perhatian Komite Konvensi yang terfokus mengundang tokoh dari luar PD mengisyarakat melakukan pembatasan terhadap kader-kader terbaik yang berpotensi menjadi pemimpin.

"Kalau mau fair, Komite Konvensi harus membuka kesempatan seluasnya-luasnya baik kader terbaik maupun tokoh-tokoh dari luar yang bukan kader Demokrat," kata Heri saat dihubungi wartawan di Jakarta, Sabtu (31/8).

Heri menjelaskan harus Komite Konvensi memprioritaskan kadernya sendiri karena loyalitas sudah teruji ketimbang tokoh yang bukan kader. Alasannya, tokoh yang bukan kader resistensinya sangat tinggi. "Kalau mereprensetasekan kader terbaik, mestinya diundang," katanya.

Terpisah, Ketua DPD PD Provinsi Sulawesi Tenggara, Muh Endang menyatakan Komite Konvensi harus memberikan penjelasan yang transparan terkait dengan tidak diundangnya Isran Noor. Kata dia, penjelasan ini perlu untuk menghindari timbulnya prasangka buruk dan ketidakpuasan publik terhadap kinerja Komite Konvensi.

"Saya kira perlu dijelaskan ke publik. Karena ini merupakan model demokrasi yang diletakkan oleh Ketua Majelis Tinggi (Susilo Bambang Yudhoyono) dan tentunya akan menjadi contoh. Suara publik juga harus didengar," ucapnya.

Sebelumnya, Sekretaris Komite Konvensi Partai Demokrat, Suaedy Marasabesy mengatakan Isran tidak diundang karena keterbatasan ruang kerja melakukan penjaringan calon presiden. Kata dia, keputusan ini juga atas masukan anggota Komite lainnya. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Marzuki Senang JK dan Mahfud Tolak Ikut Konvensi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler