Jisr Al Shughour pun praktis menjadi "kota hantu"
BACA JUGA: Jerman Yakin Wabah E Coli Telah Berlalu
Sebab, hampir semua warga kota yang berada di bagian utara Syria itu memilih eksodus"Kondisi di Jisr Al Shughour sungguh mencekam," kata seorang pria berusia 50-an tahun kepada New York Times yang mememui di kamp Yayladag kemarin (9/6)
BACA JUGA: Pejabat AS: Saleh Luka Bakar Parah
"Banyak sekali pasukan pemerintah, senjata-senjata berat, tank, semua ada di sana," tambahnya.Bashar menginstruksi pasukan di bawah komando sang adik setelah mengklaim bahwa 120 personel pasukan pemerintah tewas ditembak milisi bersenjata di Jisr Al Shughour
Jisr Al Shughour adalah kota pertama yang pernah jatuh ke tangan kubu anti-Bashar sejak demonstrasi anti pemerintah mulai merebak di Syria selama sebelas pekan
BACA JUGA: Disangka Teroris, Orang Bandung Ditangkap Polisi Malaysia
Sebenarnya tidak hanya di kota tersebut pemerintahan Bashar mereaksi keras demonstrasi anti pemerintah.Tidak mengherankan jika hanya dalam sebelas pekan diperkirakan sekitar 1.200 nyawa warga sipil menjadi korbanJumlah itu terbesar jika dibandingkan dengan korban semua gerakan prodemokrasi yang berlangsung di kawasan Arab beberapa bulan terakhir.
Dan, Maher Al Assad adalah otak di balik kekejian tersebutVideo amatir baru-baru ini memperlihatkan kepala pasukan pengamanan presiden, badan intelijen, dan komandan Divisi IV itu menembak seorang demonstran tidak bersenjataDua tahun lalu dia juga tertangkap kamera sedang merekam dengan menggunakan ponsel pembantaian yang dilakukan pasukannya di sebuah penjara.
Maher dianggap reinkarnasi Rifaat Al AssadRifaat adalah adik Hafez Al Assad, mantan presiden sekaligus ayah Bashar dan MaherPada 1982, saat Syria menghadapi pemberontakan yang dimotori Ikhwanul Muslimin, Rifaat-lah yang ditugasi Hafez agar menumpasnya.
"Pasukan pemerintah itu seperti bukan manusiaMereka membantai kami," kata Mohammad, seorang pengungsi, kepada The Independent yang mengontak lewat telepon.
Mohammad mengatakan, keluarganya memiliki sebuah rumah perawatan bagi kaum sepuh dan difabel di Jisr Al ShughourSaking takutnya keburu tepergok pasukan pimpinan Maher, kata dia, diriny dan keluarga terpaksa harus meninggalkan para penghuni rumah perawatan.
"Ketika saya berangkat, pasukan pemerintah belum datangSaya tidak tahu kondisi kota dan para penghuni rumah perawatan kami sekarang," ujarnya.
Untunglah, Turki menyambut para pengungsi itu dengan tangan terbukaPerdana Menteri (PM) Recep Tayyip Erdogan yang menghadapi pemilu lusa (12/6) menegaskan, pihaknya tidak akan menutup perbatasan.
"Kami memantau perkembangan di Syria dengan prihatinSyria harus mengubah cara mereka menghadapi warga sipil hingga ke level yang lebih toleran," kata Erdogan sebagaimana dikutip CNN.
Dari markas PBB di New York, PM Inggris David Cameron, bersama Prancis, Jerman, dan Portugal, mengajukan resolusi mengecam keras tindakan penguasa SyriaSayangnya, upaya itu terhalang Rusia yang memiliki hak veto di Dewan Keamanan PBBRusia yang memiliki pangkalan angkatan laut di Syria selama ini memang bersekutu dekat dengan pemerintahan Bashar.
Bahkan, sudah mulai muncul ide untuk menjadikan Syria sebagai Libya keduaYakni, diawali dengan zona larangan terbang dan kemungkinan serangan udaraTetapi, rencana itu pun sudah kasak-kusuk akan ditentang Rusia, Tiongkok, dan Brazil.
Sedangkan seorang diplomat senior Eropa kepada Reuters mengatakan, Uni Eropa bermaksud menjatuhkan sanksi lagi kepada SyriaBulan lalu Uni Eropa sudah menerapkan larangan bepergian ke Syria dan pembekuan aset-aset milik keluarga besar presiden dan para koleganya di partai berkuasa, Partai BaathItu belum ditambah sanksi terpisah dari Amerika Serikat(c4/ttg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sarah Palin Gagal Bertemu Idola
Redaktur : Tim Redaksi