jpnn.com - CIREBON - Sisa-sisa bentrokan antara warga dan suporter Persija Jakarta The Jakmania masih terlihat jelas di Desa Lungbenda, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon, Senin (7/11).
Belasan rumah yang berada persis di pinggir jalan tol nampak dalam kondisi rusak. Bagian atap dan kaca rumah terlihat jebol akibat lemparan batu.
BACA JUGA: Bos Bosowa Yakin Bisa Dulang 50 Persen Suara
Tidak kurang dari 11 rumah, empat sepeda motor dan enam warga Desa Lungbenda mengalami luka-luka.
Dua di antara warga mengalami luka berat yakni Bakrun (35) dan Sanudin (60). Keduanya bahkan sempat dilarikan ke RS Arjawinangun untuk mendapatkan pertolongan dari tim medis.
BACA JUGA: Widodo Sengaja Istirahatkan Pemainnya
Tauhid (74) Salah satu pemilik rumah yang rusak akibat insiden tersebut mengatakan keluarganya masih meras atakut dan trauma jika teringat insiden yang berlangsung persis di depan rumahnya tersebut.
Dikatakan, ia yang saat itu berada di dalam rumah begitu kaget ketika tiba-tiba sebuah batu besar melayang dari arah jalan tol dan mengenai tepat kaca jendela kamarnya.
BACA JUGA: Bobotoh Cirebon Turut Berbelasungkawa
Tauhid Ia dan istrinya saat itu langsung bersembunyi karena takut saat itu massa begitu banyak dan tidak terkendali.
“Saya ditarik istri saya untuk sembunyi, keributan dua kali. aksi yang pertama genteng yang kena, setelah itu saya ganti, eh setelah itu pecah lagi dilempar, sampai sekarang belum saya ganti gentengnya. kaca jendel ajuga pecah dilempar, batunya gede-gede,” ujarnya.
Warga Blok Haji Solikhin RT 04 RW 01 Desa Lungbenda tersebut mengatakan massa yang turun dari bus tersebut terlihat menyerang membabi buta. Beberapa di antarnya sampai melongok ke pembatas pagar tol dan perkampungan untuk melempari rumah warga.
Masalah muncul ketika ada isu setelah ada yang meninggal, rombongan suporter yang konon belum pulang dan berada paling belakang akan lewat di TKP dan melakukan aksi balasan.
“Malam itu banyak keluarga yang ngungsi, terutama lansia, wanita dan anak-anak. Khawatir ada bentrok susulan. Sementara yang masih muda jaga di sekitar rumah,” imbuhnya.
Terpisah, Kepala Dusun Desa Lungbenda, Sulaeman saat ditemui Radar mengaku hingga kini belum mengatahui proses penaganan insiden tersebut.
“Kita tidak tahu proses penanganan kasusnya. Yang jelas hingga saat ini dari pihak warga desa ataupun perangkat desa belum ada yang dimintai keterangan ataupun dijadikan saksi,” ungkapnya.
Dikatakan, pihaknya kini dengan unsur TNI dan Polri tengah fokus memulihkan kondusivitas wilayah dan mendinginkan suasana agar warga bisa beraktivitas normal.
“Kami dengan polsek dan koramil baru saja menginventarisir korban ataupun kerugian akibat insiden kemarin. Yang jelas dari warga kami tidak memulai insiden tersebut. Kita banyak saksi yang melihat jika massa yang datang dengan bus tersebut yang memulai pelemparan dan penyerangan,” tuturnya. (dri/dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nyawa Suporter Persija Melayang Hanya karena Salah Paham
Redaktur : Tim Redaksi