jpnn.com - BERLIN- Kasus penyadapan Kanselir Angela Merkel dan beberapa petinggi parlemen Jerman oleh Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) terus bergulir, meski Presiden Barrack Obama telah meminta maaf secara resmi. Agar tak terulang, para politisi Jerman diminta tak lagi menggunakan ponsel keluaran Negara Paman Sam terutama Apple iPhone.
Alasan tindakan ekstrim itu bukan bentuk balasan atas apa yang dilakukan pemerintah Amerika. Tapi, dari hasil pemeriksaan Kantor Federal Jerman untuk Keamanan Informasi terungkap, iPhone tak kompatibel dengan perangkat lunak anti-sadap yang berhasil mereka kembangkan baru-baru ini.
BACA JUGA: Sulit Harapkan Tony Abbott Mau Minta Maaf
"iOS tak mendukung teknologi enkripsi kami sehingga harus diganti dengan ponsel lain," tulis sumber harian ternama Jerman, Bild seperti dikutip dari phonearena, Jumat (22/11).
Tak jelas apakah ini berarti para pemimpin Jerman akan diminta beralih ke ponsel Android, yang dikenal lebih kompatibel menerima software di luar hasil pengembangan Google.
Sementara, insiden internasional yang dilakukan NSA, dipercaya terus meningkatkan ancaman keamanan pada warga Amerika. Ini dibuktikan dari hasil survei terbaru yang dilakukan ABC News dan Washington Post. Disimpulkan, ketidakpercayaan publik Amerika dengan penyadapan NSA terus tumbuh menjadi 48 %, dari sebelumnya 40% pada survei Oktober lalu.
BACA JUGA: Petinggi IKEA Perancis Ditahan Karena Jadi Mata-Mata
Mereka juga berpendapat, kebocoran informasi yang dipicu pengakuan pegawai kontraktor NSA, Edward Snowden tersebut telah membahayakan keamanan nasional dan dilakukan lembaga itu secara tak sah. Angkanya mencapai 60 % dari survei bulan lalu yang baru 49 persen. (pra/jpnn)
BACA JUGA: Polisi Australia Mata-matai Anggota Parlemen Sendiri
BACA ARTIKEL LAINNYA... Snowden: AS Diizinkan Sadap Warga Inggris
Redaktur : Tim Redaksi