Takut Ditembak Jatuh, Malaysia Airlines tak Lagi Lewati Ukraina

Sabtu, 19 Juli 2014 – 12:47 WIB

jpnn.com - KUALA LUMPUR - Tidak ada aktivitas yang mencolok di Bandara Kuala Lumpur Internasional Airport (KLIA) tadi malam pascatragedi MH17. Kondisi itu berbeda dengan saat hari-hari pertama tragedi hilangnya MH370 pada 8 Maret.

"Tadi siang saja ada beberapa keluarga penumpang yang datang di sini menanyakan informasi terbaru korban pesawat Malaysia Airlines. Setelah itu, mereka pulang. Di sini tidak terlalu ramai karena korban dari Malaysia 24 orang," ujar Mustapa, salah seorang petugas informasi Bandara KLIA di Anjung Tinjau kepada Jawa Pos (induk JPNN), kemarin (18/7).

BACA JUGA: Al Azhar Kawal Kasus Mahasiswi Indonesia yang Tewas di Kairo

Tapi, dia mengakui, masyarakat Malaysia sangat terpukul dengan kejadian tersebut. Pasalnya, kejadian yang menimpa Malaysia Airlines tersebut merupakan yang kedua dalam lima bulan terakhir.

"Kami sedang berduka karena ratusan penumpang di pesawat yang hilang Maret lalu saja belum ada kejelasan, sekarang ada lagi 24 orang Malaysia menjadi korban di Ukraina," ungkapnya.

BACA JUGA: Setelah Filipina, Rammasun ke Tiongkok dan Vietnam

Suasana Bandara KLIA justru mulai terlihat ramai didatangi para pewarta dari berbagai negara. Mereka berkumpul di auditorium Hotel Sama-Sama yang bersebelahan dengan Bandara KLIA. Di tempat itu siang kemarin diadakan jumpa pers yang dihadiri Menteri Pengangkutan Malaysia Datuk Seri Hishammuddin Tun Hussein.

Salah seorang pramugari Malaysia Airlines Cristina mengatakan cukup takut kejadian buruk menimpa maskapainya kembali. Namun, dia hanya bisa pasrah karena kejadian seperti itu memang tidak bisa diprediksi sebelumnya.

BACA JUGA: Polisi Mesir Buru Tiga Perampok yang Tewaskan Mahasiswi Indonesia

"Sebagai manusia biasa, saya tentu punya rasa takut akan ada lagi kejadian buruk menimpa kami. Tapi, kami hanya bisa pasrah," ungkapnya.

Dia mengatakan, otoritas penerbangan Malaysia sudah meminta pihak bandara meningkatkan pengawasan terhadap barang bawaan penumpang melalui X-ray untuk mencegah hal buruk terjadi.

"Itu satu-satunya yang bisa dilakukan untuk mencegah sesuatu terjadi. Kalau  di luar bandara, atau saat terbang terjadi sesuatu, itu tidak bisa dielakkan," ujarnya.

Untuk mencegah penembakan rudal terjadi lagi, pihak maskapai Malaysia Airlines mulai kemarin tidak lagi melewati Ukraina untuk menuju Eropa. Dikhawatirkan masih ada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab melakukan kejahatan seperti itu lagi.

"Manajemen memutuskan tidak lagi melewati Ukraina demi alasan keamanan dan kenyamanan penumpang," jelasnya. (wir/c4/kim)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Biasanya Gerda Naik Malaysia Airlines


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler