jpnn.com - JPNN.com--Upaya PSME UPN Yogyakarta mengambil sampel geologi bebatuan di Desa Kromasan Ngunut terpaksa dihentikan.
Pasalnya, aktivitas yang sudah mulai dipersiapkan sejak tiga minggu terakhir ini ditolak dan dihentikan warga.
BACA JUGA: Wuihh..Bupati Murah Hati Beri Izin 30 Tambang
Ratusan warga hadir dalam pertemuan antara perwakilan Forpimda Tulungagung, Humas PSME dan warga ini berlangsung tegang
Seluruh warga yang datang ke lokasi meminta proses pengeboran dibatalkan dan tim pengeboran segera meninggalkan desa mereka.
BACA JUGA: DPR akan Panggil Paksa Pengusaha Hitam
Penolakan warga ini merupakan buntut ketakutan warga akan adanya aksi lanjutan setelah pengeboran.
Budi Santoso perwakilan warga Kromasan menegaskan, warga menolak pengeboran karena tidak ingin digusur setelah diketahui adanya kandungan minyak atau mineral lain di desanya.
"Kami juga tidak ingin terjadi bencana di desanya mirip dengan kasus lumpur lapindo di Sidoarjo," tegas Budi.
Meskipun dalam pertemuan tersebut, tim dari PSME sudah menyampaikan tujuan pengeboran yang dilakukan tidak terkait dengan pencarian minyak tapi warga menuntut untuk menandatangani surat perjanjian penghentian pengeboran di Desa Kromasan.
Sementara itu pemerintah desa Kromasan menjelaskan, yang terjadi ini adalah kesalahan pemahaman.
Selama ini warga menilai jika pengeboran yang dilakukan hanya untuk mencari kandungan minyak.
Sebagai lembaga akademisi, pengeboran yang dilakukan untuk melihat kandungan geologi di Desa Kromasan.
Hal ini dibuktikan dengan alat yang digunakan hanya untuk pengeboran sedalam 150 meter, sedangkan untuk minyak diperlukan pengeboran sedalam 1500 meter.
Begitu juga dengan pipa yang digunakan berdiameter 1.5 inch, sedangkan untuk pengeboran minyak membutuhkan pipa hingga 9 inch.
Karena warga menolak pengeboran, maka kades setempat akan berkoordinasi dengan Tim PSME untuk mencari lokasi lain di luar Kecamatan Ngunut Tulungagung. (pul/flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia