jpnn.com, TOKYO - Afghanistan tidak akan berpartisipasi dalam Paralimpiade Tokyo 2020 pekan depan.
Hal itu terjadi lantaran atlet paralimpiade Afghanistan yang akan tampil terjebak di negara tersebut.
BACA JUGA: Menpora Beri Dukungan Pelatnas Paralimpiade Tokyo di Solo
Taliban dalam beberapa hari terakhir mengakhiri kemenangan militer yang membuat mereka menyudahi perang 20 tahun di Afghanistan.
Hanya dua atlet Paralimpiade dari Afghanistan yang dijadwalkan untuk bertanding yakni atlet taekwondo Zakia Khudadadi dan Hossain Rasouli.
BACA JUGA: Presiden Afghanistan Kabur Bawa Berkarung-karung Duit, Tidak Muat Masuk 4 Mobil dan 1 Helikopter
Khudadadi (23) sejatinya menjadi perempuan pertama yang mewakili Afghanistan di Paralimpiade.
Namun, Komite Paralimpiade Internasional (IPC) pada Senin (16/8) mengonfirmasi bahwa dengan pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban, maka kedua atlet tersebut tidak lagi bisa melakukan perjalanan ke Jepang.
BACA JUGA: Taliban Kuasai Afghanistan, 60 Negara Langsung Keluarkan Pernyataan
"Sayangnya, NPC (Komite Paralimpiade Nasional) Afghanistan tidak akan lagi berpartisipasi dalam Paralimpiade Tokyo 2020," kata juru bicara IPC Craig Spence dikutip dari AFP.
"Karena situasi serius yang sedang berlangsung di negara tersebut, semua bandara ditutup dan tidak ada cara bagi mereka untuk melakukan perjalanan ke Tokyo," tambahnya.
Belum diketahui apakah IPC telah diminta untuk mencoba membantu anggota tim, atau sedang berupaya untuk melakukannya.
"Kami berharap tim dan ofisial tetap aman dan sehat selama masa sulit ini," ungkap Spence.
Satu pekan yang lalu, profil kedua atlet tersebut tampil di situs IPC, dan chef de mission Afghanistan Arian Sadiqi mengatakan Paralimpiade menawarkan kesempatan untuk "menyampaikan pesan koeksistensi bagi kemanusiaan". (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adek