Taman Safari Indonesia Umumkan Pemenang IAPVC 2023, Selamat!

Senin, 16 Oktober 2023 – 06:15 WIB
Taman Safari Indonesia mengumumkan karya pemenang perhelatan International Animal Photo & Video Competition (IAPVC) ke-32. Foto: dok Taman Safari

jpnn.com, JAKARTA - Taman Safari Indonesia mengumumkan karya pemenang perhelatan International Animal Photo & Video Competition (IAPVC) ke-32.

Adapun acara tersebut berlangsung sepanjang Juli - September 2023.

BACA JUGA: Taman Safari Indonesia Kembali Gelar IAPVC untuk Ke-32 Kalinya

Direktur Pemasaran Taman Safari Indonesia Hans Manansang mengatakan perhelatan ini merupakan upaya Taman Safari Indonesia meningkatkan kepedulian masyarakat akan pelestarian berbagai satwa di Indonesia.

Sebanyak 14.786 karya dari 5.977 peserta berhasil terkumpul dan melewati proses kurasi serta penjurian ketat oleh lima juri dari profesional di bidang fotografi.

BACA JUGA: Menikmati Wisata Edukasi Istana Panda di Taman Safari Bogor

Hans menyebutkan bahwa antusiasme masyarakat tak henti-hentinya terasa pada sepanjang rangkaian IAPVC 2023, dimulai sejak roadshow di 3 kawasan konservasi: Taman Safari Bogor, Taman Safari Solo, dan Taman Safari Prigen, hingga akhir batas masa perdaftaran.

"Kami sangat tersentuh melihat respons luar biasa ini," ujar Hans seperti dikutip di Jakarta, Senin (16/10).

Dia mengatakan hingga akhir September 2023, tercatat lebih dari 14.786 karya dari total keseluruhan peserta yang masuk proses kurasi, di mana sekitar 4.000 karya di antaranya didapat dari rangkaian roadshow.
Pencapaian yang jauh melampaui target ini menjadikan IAPVC 2023 menjadi perhelatan terbesar dengan jumlah peserta terbanyak sepanjang sejarah penyelenggaraannya.

"Hal tersebut juga membuktikan bahwa ajang seperti ini dapat berpeluang besar dalam mendorong aksi nyata pelestarian satwa, yang semakin mendesak di Indonesia dan seluruh dunia," ungkap Hans.

Lebih lanjut, Hans menjelaskan selaras dengan tema “Story of The Wild, Capture Through Your Lens”, peserta, melalui karya mereka, mengambil bagian dari gerakan pelestarian yang lebih besar untuk perubahan positif, di mana mereka tidak hanya melestarikan keindahan satwa kita, tetapi juga memberikan suara untuk melindungi habitat mereka.

Sebanyak 35 karya terbaik dipilih dari beberapa kategori yang dikompetisikan dalam IAPVC 2023, termasuk Photo Story, Endangered Animal, General Wildlife, dan Social Media Contest Feed dan Reels. Kegiatan roadshow juga menyumbang sejumlah pemenang dari dua hari penyelenggaraannya di masing-masing kota.

Kategori Photo Story dimenangkan oleh foto ibu dan anak orangutan yang sedang bermain bersama. Karya dari Wibowo Rahardjo terpilih sebagai pemenang pertama yang berhak membawa pulang Canon EOS R7 Body.

Foto Pemenang Pertama Kategori Photo Story karya Wibowo Rahardjo

Komodo menjadi objek utama yang memenangkan kategori Endangered Animal. Fotografer pemenang pertama kategori tersebut, Rendra Des Kurnia yang mengabadikan seekor komodo sedang menyemburkan air liur yang dikenal mematikan.

Foto Pemenang Pertama Kategori Endangered Animal Karya Rendra Des Kurnia

Pemenang utama kategori Roadshow yang berhak membawa pulang satu (1) unit Wuling Air EV jatuh pada foto seekor orangutan hasil jepretan Gerdie Hutomo Nurhadi. Juri mengapresiasi usaha Gerdie yang cermat mengobservasi perilaku orangutan sebelum ia menangkap momen orangutan menyendok air menggunakan daun kering.

Foto Pemenang Utama Roadshow Karya Gerdie Hutomo Nurhadi

Deretan penghargaan terbaik telah diberikan di malam penghargaan kepada para peserta yang berpartisipasi selama kompetisi berlangsung.

"Terima kasih kepada PT Datascrip, CANON Indonesia, Wuling Motors, Coco Nico, dan Alamii yang telah memeriahkan perhelatan tahunan Taman Safari Indonesia pada 2023," katanya.

"Taman Safari Indonesia berkomitmen untuk terus mengembangkan program-program konservasi dan edukasi satwa menarik ke depannya guna mendekatkan masyarakat untuk hidup berdampingan dengan satwa nasional dan melestarikan keanekaragaman hayati milik Indonesia," pungkas Hans.

Salah satu juri Regina Safri dari Wildlife Photograper dan Environmentalist menjelaskan dasar penilaian dalam kompetisi itu.

"Kami punya penilaian seperti komposisi, ekspresi, lalu lighting juga gitu kan atau misalkan ke fokusan juga," ungkap Regina.

Selain itu, juri menghindari atau memilih foto-foto yang menunjukkan ketidaksejahteraan hewan.

"Lomba ini tidak menyiksa satwa misalnya gitu. Jadi tunjukkan, apa namanya yang penting secara welfare atau kesejahteraan satwa tidak tidak tertindas. Secara welfare dia tersuport, dan tidak melanggar sejahteraan animal," ungkap Regina.(mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler