Tamara Histeris Lihat Mama Bersimbah Darah di Dekat Meja Piano

Rabu, 25 Maret 2015 – 08:07 WIB

jpnn.com - SEMARANG - Aksi perampokan semakin mengganas di Kota Semarang. Lagi-lagi para penjahat nekat membunuh  korbannya. Kali ini yang menjadi korban adalah wanita 50 tahun. Korban yang diketahui bernama Poh Ui Bi Ing Lorencia itu ditemukan tewas bersimbah darah di ruang tengah rumahnya Perumahan Puri Anjasmoro blok H5/19, Tawangsari, Semarang Barat, Selasa (24/3) siang. 

Lorencia, adalah istri seorang pengusaha air mineral bernama Hendri. Saat ditemukan korban tergeletak di ruang tengah, tepatnya di belakang meja piano warna putih, sekitar pukul 12.00 kemarin. 

BACA JUGA: Ini Kronologis Penculikan 2 TNI Hingga Ditemukan Tewas dengan Tangan Terikat

Korban terkapar dalam posisi miring ke kiri dengan lima luka tusuk senjata tajam di leher, tangan, dan perut. Diduga korban tewas dibunuh oleh perampok yang beraksi di siang bolong. Sepeda motor Yamaha V-Ixion milik kornan berhasil dibawa kabur pelaku usai membunuh korban dengan pisau dapur.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, ibu dua anak tersebut ditemukan pertama kali oleh anak keduanya, Tamara Grasia, 17, pelajar kelas XI SMA Tri Tunggal, Semarang. Saat itu Tamara yang baru saja pulang dari sekolahnya terkejut melihat ibunya bersimbah darah. Ia kemudian berteriak minta pertolongan warga. 

BACA JUGA: Perampok Lintas Daerah Ditembak Mati

Kejadian itu kemudian dilaporkan ke petugas keamanan setempat yang diteruskan ke polisi. Parno, salah seorang petugas keamanan di blok tersebut mengatakan, ia diberitahu kalau ada pembunuhan dan diminta ke lokasi secepatnya. Mendapat laporan itu, Parno langsung mendatangi lokasi. 

"Sampai di lokasi saya lihat poaisi korban sudah tergeletak di lantai ruang tengah. Posisinya miring dan banyak darah di lantai," ujarnya di lokasi kejadian.

BACA JUGA: Siswa SMP Ajak Balita Imut ke Rumahnya, Eh Ternyata Digarap

Pada saat kejadian, korban diketahui berada di rumah sendirian. Suaminya, Hendri sedang keluar untuk bekerja, anak keduanya (Tamara, red) sekolah, dan anak pertamanya (Rosalia Christina, red) kuliah di Jakarta. 

"Kalau siang sendirian di rumah. Perumahan ini kala siang juga sepi. Kalau untuk akses masuk hanya satu jalan yang dibuka, hanya dari gerbang depan. Jalan keluar di belakang sudah diportal, juga jalan lainnya," ungkap Parno.

Mendapat laporan tersebut, aparat kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Semarang dan Polsek Semarang Barat langsung mendatangi lokasi. Petugas langsung menyeterilkan lokasi dengan memasang garis polisi. Sebelum melakukan olah tempat kejadian perkara, polisi lebih dahulu mengerahkan anjing pelacak dari Unit K-9 Polrestabes Semarang. 

Bahkan Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Djihartono yang turun langsung ke lokasi mengintruksikan agar tidak banyak anggota yang masuk ke rumah sebelum anjing pelacak tiba.

Djihartono mengatakan, berdasarkan hasil olah TKP, pihaknya menemukan sejumlah barang bukti. Seperti sebilah pisau dapur berlumuran darah dan sarung tangan. Dua barang bukti tersebut ditemukan di dalam tas yang berada di ruang belakang rumah.

"Diduga pisau dan sarung tangan itu yang digunakan pelaku untuk menghabisi korban. Diduga pelaku melakukan perampokan dan membunuh korban. Sementara baru sepeda motor yang hilang," kata Djihartono. (har/muz/mas)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Yang Muda dan Berbakat Jadi Penjahat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler