Tambah Tujuh Penyelam Pengalaman Evakuasi Kapal Tenggelam

Rabu, 21 Januari 2015 – 05:43 WIB
Moncong pesawat AirAsia QZ8501 yang ditemukan nelayan. Foto Radar Banjarmasin/JPNN.com

jpnn.com - PANGKALAN BUN -  Tim Basarnas terus berupaya mencari cara agar badan pesawat AirAsia QZ 8501 bisa diangkat. Kemarin (20/1) upaya pengangkatan dilakukan dengan menambah balon udara.

Balon tersebut didatangkan Basarnas bersama tujuh penyelam dari Batam dengan menggunakan KN SAR Sadewa.
 
Kapal yang berlayar perdana itu tiba di Pelabuhan Kumai pukul 01.00 kemarin. Ada tujuh lifting bag beserta kompresor yang diangkut kapal tersebut. Setiap lifting bag mampu mengangkat 20 ton. Artinya, tujuh lifting bag itu mengangkat 140 ton.  Kekuatan tersebut dianggap cukup untuk mengangkat badan pesawat.

BACA JUGA: Pak Gubernur Tua Ini Sudah Tersangka jadi Tersangka Lagi

Kemarin siang lifting bag dipindahkan ke KN SAR Purworejo. Kapal tersebut membawa peralatan tambahan ke perairan Selat Karimata. Di sana KN SAR Purworejo bergabung dengan kapal Crest Onyx.
 
Direktur Operasional Basarnas Supriyadi mengatakan, sistem pengangkatan menggunakan cara yang sama. Upaya pertama sudah dilaksanakan di lapangan. Tim penyelam gabungan TNI dan Basarnas sudah turun ke laut. Selanjutnya, penambahan balon udara untuk mengangkat badan pesawat. "Nanti dikerahkan semua kekuatan yang ada," katanya.

Supriyadi juga menerjunkan tujuh penyelam dari Batam. Tujuh orang tersebut merupakan ahli penyelaman bawah laut. Mereka sudah biasa mengevakuasi kapal yang tenggelam. Sedikitnya 33 penyelam siaga di kapal Crest Onyx.

BACA JUGA: Pengacara Budi Gunawan Datangi Kejagung

"Ditambah tujuh penyelam ahli, Basarnas yakin pengangkatan badan pesawat berhasil. Kini bergantung cuaca dan kondisi di bawah permukaan air laut. Senin lalu (19/1) kondisi bawah tanah sangat gelap. Jarak pandang penyelam kurang dari 1 meter. Selain itu, kecepatan arus terus bertambah hingga 2 knot atau 4 kilometer per jam.

Hari ini KRI Banda Aceh dijadwalkan tiba di lokasi pencarian. Tim akan bergerak bersama untuk mengangkat badan pesawat. Serpihan lain seperti sayap dan kokpit diangkat setelah badan pesawat.

BACA JUGA: PRT Berhak Cuti dan Beribadah

Selain tujuh lifting bag, Basarnas mempersiapkan kapal tongkang untuk mengangkut badan pesawat. Berbeda dengan evakuasi ekor, kali ini tim di lapangan membutuhkan kapal besar untuk mengangkut badan tersebut. "Kalau sudah terangkat, kapal baru menuju ke lokasi," ujar Supriyadi.
 
Dia juga membenarkan bahwa moncong pesawat ditemukan nelayan di Kotawaringin Baru. Moncong tersebut sudah dijemput boat milik Basarnas, namun belum bisa dibawa ke Pelabuhan Teluk Kumai.
 
Saat ini Basarnas mengumpulkan serpihan pesawat berupa moncong, ekor, kursi, pintu hidrolik, dan kaca. Nanti serpihan itu diserahkan ke Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk bahan penyelidikan penyebab jatuhnya pesawat. (riq/c7/end)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pulang dari Pertemuan Aktivis Antikorupsi Ditembak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler