Tambang Masih Jadi Sektor Penting Bagi Pembangunan

Rabu, 23 Desember 2015 – 02:58 WIB
Ilustrasi Tambang/ Dok JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Pemerintah diminta tidak terjebak dengan karut-marutnya sektor pertambangan, khususnya pertambangan batubara yang belakangan mengalami kelesuan. Pasalnya, sektor pertambangan hingga saat ini masih berpotensi meningkatkan pembangunan ekonomi Indonesia.

Demikian dikemukakan praktisi pertambangan, Hendra Sinadia, saat menjadi pembicara dalam diskusi "Karut Marutnya Pertambangan Kita", yang digelar Kaukus Muda Indonesia (KMI), di gedung Dewan Pers, Jakarta, Selasa (22/12).

BACA JUGA: Tak Ada Jalan Lain, Sinergi Pertamina-PGN Harus Dijaga

"Sektor pertambangan merupakan salah satu pilar penting dalam pembangunan ekonomi Indonesia, sekaligus sebagai penyumbang utama pemasukan kas negara melalui pos Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)," ujar Hendra.

Sayangnya, menurut dia, sektor pertambangan kini mengalami kelesuan yang disebabkan oleh faktor eksternal, dalam hal ini ekonomi global, dan faktor internal (kebijakan dalam negeei).

BACA JUGA: Ojek Online Harus Diberdayakan, bukan Malah Dilarang

Kondisi tersebut, membuat pemerintah (Menteri ESDM) terpaksa merevisi target PNBP pertambangan tahun 2015, yang semula Rp52,2 triliun.

"Revisi dilakukan, lantaran target tersebut diperkirakan tidak akan tercapai, sebagai akibat dari kelesuan tadi," imbuhnya.

BACA JUGA: CCAI Dorong Tumbuhnya Industri Kecil

Dikatakannya, target tersebut didasarkan perhubungan royalti batubara sebesar 13,5 persen yang tidak mungkin dinaikan karena harga batubara terus mengalami penurunan. Kontribusi PNBP pertambangan disokong sektor batubara sebesar 80 persen.(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dukung Perpanjangan Kontrak Freeport, Tapi Syaratnya Begini


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler