jpnn.com, JAKARTA - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dilaporkan sejumlah orang yang tergabung dalam Teras Boyolali ke Polda Metro Jaya. Mereka melaporkan pemimpin Partai Gerindra itu karena dianggap melakukan ujaran kebencian berbau SARA.
Ujaran kebencian yang dimaksud terkait pidato Prabowo di Boyolali, Jawa Tengah kemarin, Kamis (1/11). Pada kesempatan itu Prabowo menyebut tampang Boyolali tidak mungkin pernah masuk hotel mewah. Bahkan, orang bertampang Boyolali itu akan diusir.
BACA JUGA: Pengamat: Prabowo Seperti Petinju Ngawur
“Saya sebagai warga Boyolali merasa tersinggung dengan ucapan Pak Prabowo bahwa orang Boyolali itu terkesan miskin dan tidak pernah masuk mal atau hotel,” ujar Dakun perwakilan Teras Boyolali yang melaporkan Prabowo.
Dakun mengaku pernyataan Prabowo tak seusai dengan realitas masyarakat Boyolali. Sebab, dia mengaku sanggup membayar untuk bisa menginap di salah satu hotel di Jakarta.
BACA JUGA: Prabowo Berpidato soal Tampang, #SaveMukaBoyolali Trending
Sementara itu, Ketua Cyber Indonesia Muanas Alaidid yang mendampingi pelaporan itu menyebutkan pidato Prabowo cenderung bermuatan pelecahan terhadap warga Boyolali.
“Misalnya menyebut bahwa orang boyolali miskin, kalau di hotel bisa diusir, enggak pernah ngemal,” kata dia.
BACA JUGA: Prabowo juga Sasar Jawa Timur, Dapat Gelar Warok Ponorogo
Dia menambahkan, tak seharusnya bagi sosok seperti Prabowo yang sedang maju dalam Pilpres 2019 memberikan pernyataan seperti itu. Seharusnya Prabowo harus memberikan pernyataan yang menyejukan.
Dalam pelaporan ini, Teras Boyolali melampirkan bukti berupa rekaman video dan beberapa artikel yang ada di beberapa media. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sepertinya Kubu Jokowi dan Prabowo Sama-sama Bikin Blunder
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan