Tanah Ambles Ganggu Pengendali Banjir

Senin, 04 Oktober 2010 – 08:22 WIB

JAKARTA -- Penurunan muka tanah di kawasan Ibu Kota ditengarai juga menjadi salah satu pemicu banjirPasalnya, imbas dari penurunan muka tanah, akan semakin banyak daerah cekungan yang berpotensi membuat genangan

BACA JUGA: Satu Pleton Brimob Dikerahkan

Tidak hanya itu, penurunan muka tanah yang terjadi antara 5 cm hingga 26 cm per tahun itu mengganggu sarana pengendali banjir


Seperti semakin rendahnya sejumlah saluran dibandingkan dengan permukaan air laut

BACA JUGA: Sukhoi Mulai Menari di Langit Jakarta

Sehingga, untuk mengantasi banjir, pengerukan kali saja tidak cukup
Untuk daerah yang sudah berada di bawah permukaan air laut, harus dibantu dengan pompa untuk bisa mengalirkan air dari saluran mikro, makro atau penghubung menuju laut

BACA JUGA: Bang Yos: Preman Jangan Diberi Tempat



“Kalau logika untuk mengatasi banjir dengan grafitasi, pengerukan kali saja sudah cukupItu sudah kami lakukanTapi kan tidak cukup sampai di situSebab, kenaikan permukaan air laut dan penurunan muka tanah ini juga mengganggu sarana pengendali banjir,” ujar Wakil Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Putu Indiana. 

Seperti Waduk Pluit, saat ini kondisinya sudah tiga meter lebih rendah dibandingkan dengan permukaan lautSehingga, Dinas PU akan menambah 11 pompaKapasitasnya 14,5 meter kubik per detikHal sama juga akan dilakukan di MarinaJika sebelumnya air masih bisa mengalir ke laut, saat ini jika terjadi air pasang, aliran deras dari hulu sempat tertahan lantaran permukaannya lebih rendahSehingga, setiap kali pasang, pintu air akan ditutupSelanjutnya, air akan dibantu pompa untuk bisa masuk ke lautPemasangan pompa yang sama rencananya juga akan dilakukan di Pasar Ikan dan Ancol.

Memang, pengaruh amblesnya tanah di kawasan Jakarta Utara imbasnya sangat terasa dibandingkan dengan daerah lainMengingat daerah itu langsung berhadapan dengan lautSesuai hasil penelitian Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta, empat daerah yang penurunan muka tanahnya paling tinggi ada di Pantai Mutiara sebesar 24,7 cmDisusul Kelapa Gading 20 cm, lalu Pantai Indah Kapuk 16,4 cm serta Ancol 12,9 cmUntuk wilayah lain di Jakarta Utara, penurunan muka tanahnya di bawah 10 cm per tahunMeskipun demikian, hal itu juga sangat mengancam dalam beberapa tahun ke depan.

Menurut Putu, kemungkinan banjir besar yang akan terjadi di Jakarta sudah diantisipasi jauh-jauh hariNamun, untuk menuntaskan seluruh pengendali banjir dibutuhkan waktu lama dan tidak bisa dalam waktu instanSeperti Banjir Kanal Timur, baru bisa mengurangi 16 lokasi dari 78 titik daerah rawan banjirSementara untuk genangan di jalan protokol, dari 106 lokasi, tahun ini diselesaikan 33 lokasi.   

Menurut Asisten Pembangunan DKI Tauchid Tjakra Amidjaja, penurunan muka tanah yang berpotensi memicu terjadinya banjir sudah diantisipasiApalagi dengan terus naiknya permukaan air lautDi antaranya dengan peninggian tanggul sepanjang enam kilometerPeninggian tanggul di kawasan Muara Baru hingga Marunda

Rencananya, peninggian tanggul akan dilanjutkan hingga ke CilincingSehingga, sepanjang pesisir pantai utara terlindungi dari banjir robSementara untuk menanggulangi banjir dari hulu, pengerukan saluranm mikro, makro dan saluran penghubung digencarkan di sejumlah titikSetiap saluran yang tidak mampu mengalirkan air kr laut dibantu dengan pompa(aak)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sudah Layani Paspor Online


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler