Tanah Karo Mencekam Akibat Konflik Relokasi Pengungsi Sinabung

Sabtu, 30 Juli 2016 – 16:51 WIB
Pengungsi akibat letusan Gunung Sinabung di Kabupaten Tanah Karo, Sumatra Utara. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Rencana pembangunan tempat relokasi mandiri untuk 1.683 kepala keluarga korban erupsi Gunung Sinabung di Desa Lingga Kecamatan Simpang Empat, Karo, Sumatera Utara, ternyata mendapat penolakan masyarakat setempat. Akibatnya, muncul konflik antara masyarakat dengan aparat, Jumat (29/7).

Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, sebenarnya banyak pihak telah melakukan berbagai upaya pendekatan. Namun, upaya itu kandas.

BACA JUGA: Lagi, Nelayan Indonesia Dirampok

“Masyarakat Desa Lingga tetap menolak. Sehingga saat pembangunan terjadi konflik dan berujung pada kerusuhan antara aparat dengan masyarakat pada Jumat kemarin," ujar Sutopo, Sabtu (30/7).

Menurut Sutopo, bentrokan itu mengakibatkan seorang bernama Abdi Purba meninggal dunia. Sementara satu orang lainnya atas nama Ganepo Tarigan, kritis. Kini korban menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Medan.

BACA JUGA: Ternyata Ada Batu Cobek Raksasa, Nih Fotonya...

Menurut laporan polisi, kata Sutopo, dalam bentrok itu terjadi perusakan dan pembakaran. “Baik itu alat berat excavator maupun tenda pos polisi yang dibangun untuk mengantisipasi bentrok antara pengembang, masyarakat pengungsi Desa Gurukinayan, Desa Berastepu kontra masyarakat Desa Lingga yang dilakukan oleh masyarakat Desa Lingga," ujar Sutopo.

Aparat kepolisian kemudian menangkap lima orang yang diduga sebagai pelaku. masing-masing Eddi Sitepu, James Sinulingga, Nahason Sinuraya, Modal Sinulingga dan Sugiarto Meliala.

BACA JUGA: Astaga..Truk Kehilangan Kendali, 10 Tewas

Karena ada warga yang ditangkap, massa dari Desa Lingga lantas mendatangi Polres Tanah Karo pada pukul 20.20. Massa lantas melakukan aksi anarkistis dengan melempati kantor polisi.

“Jumlahnya berkisar 200 orang dan langsung  melempari polres dengan batu. Kemudian dibalas dengan tembakan peringatan dan gas air mata," ujar Sutopo.

Aksi massa akhirnya bisa dibubarkan. Namun, ada orang yang meninggal dunia. Suasana terakhir keadaan sudah dapat dikendalikan dan kondusif dengan polisi tetap siaga.(gir/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Daftar Haji Sekarang, Berangkat 23 Tahun Lagi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler