Tanah Longsor di Bukittinggi, Heri & Jodi Tak Sempat Menyelamatkan Diri, Innalillahi

Selasa, 09 November 2021 – 01:19 WIB
Proses evakuasi korban reruntuhan di Bukittinggi, Sumatera Barat. Foto: Antarasumbar/Al Fatah

jpnn.com, BUKITTINGGI - Dua pekerja galian saluran drainase tewas mengenaskan setelah tertimbun longsor di Bukik Cangang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat.

Kedua korban adalah Heri, 33, warga Palupuh Agam dan Jodi, 27 warga Pasaman Barat. Kejadian pada Senin (8/11) sekitar jam 15.00 WIB.

BACA JUGA: 9 Bulan Buron, Pembunuh Ini Ternyata Sembunyi di Hutan, Sekarang Ada 3 Bolong di Kakinya

“Ada empat orang pekerja yang sedang berada dalam lubang galian drainase itu, saat kejadian, dua orang berhasil keluar dari lubang dan dua korban ini tidak sempat hingga tertimbun,” kata Kepala Pelaksana BPBD Bukittinggi, Ibentaro Samudera di Bukittinggi, Senin (8/11).

Ia mengatakan runtuhnya tanah dan bangunan di atas galian proyek rehabilitasi drainase ini diperkirakan karena curah hujan sebelum musibah itu terjadi.

BACA JUGA: Dua Sejoli Ketahuan Berbuat Terlarang di Musala, Pengakuan Mereka Bikin Bergeleng

"Tingginya curah hujan beberapa hari terakhir juga memengaruhi labilnya tanah, saat ini korban telah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Bukittinggi," kata dia.

Ibentaro menyebut, dua orang korban malang itu merupakan pekerja yang berasal dari Pasaman dan Palupuah yang baru memulai pekerjaan mereka.

BACA JUGA: 2 Pasangan Suami Istri Diciduk, Duh, Kelakuannya Bikin Banyak Orang Murka

Lurah Bukik Cangang Kayu Ramang, Muhammas Reza menyebut pengerjaan proyek ini akan dikomunikasikan kembali antara Dinas terkait Pemkot Bukittinggi dan pihak pelaksana terkait keamanannya yang saat ini telah memakan korban.

"Akan kita koordinasikan ulang dengan pihak pemborong, kita tentu tidak ingin ada kejadian buruk lagi menimpa pekerja dan penduduk setempat yang melewati jalan ini," kata Reza.

Sementara itu, salah seorang warga setempat, Malin menyatakan kekecewannya dengan kejadian yang terjadi di daerah yang berada di atas bibir jurang Ngarai Sianok itu.

"Sebelumnya, saya sempat memosting informasi keraguan warga dengan adanya pengerjaan drainase ini, ada beberapa galian yang kami takutkan membuat tanah tergerus, akhirnya terbukti dan malah memakan korban nyawa, semoga segera ditindaklanjuti proyek ini," kata dia.

BACA JUGA: Janda Cantik Ini Pilih Berbuat Nekat di Kamar saat Subuh, Tak Disangka, Ini Penyebabnya

Diketahui, reruntuhan tanah dan bangunan yang memakan korban jiwa ini terjadi sepanjang sekitar 15 meter di atas lubang drainase yang menjadi lokasi kejadian.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler