jpnn.com, BONTANG - PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) menyalurkan 10 ribu bibit pada program Penanaman Mangrove Nasional di wilayah Kodim 0908 Bontang di Pusat Konservasi Mangrove Kota Bontang, Senin (15/5).
Hadir Direktur Keuangan dan Umum Pupuk Kaltim Qomaruzzaman, sekaligus menandai penanaman mangrove serentak bersama jajaran Kodim 0908, Wali Kota Bontang Basri Rase dan stakeholder terkait lainnya.
BACA JUGA: 2 UMKM Binaan Pupuk Kaltim Meriahkan SMEâs Hub ASEAN Summit 2023, Hadirkan Produk Berkualitas
Kegiatan ini turut melibatkan pelajar, kelompok masyarakat hingga komunitas pecinta lingkungan di Kota Bontang.
Kepala Staf Kodim (Kasdim) Mayor Inf Masrukan, mengatakan program penanaman mangrove nasional ini berjalan serentak se-Indonesia, yang dikomando langsung Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, dan kick off seremonial dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo bersama beberapa Menteri Kabinet Indonesia Maju.
BACA JUGA: Tim Gugus Inovasi PreciX Pupuk Indonesia Berhasil Meraih Gold Award di Malaysia
Kegiatan ini merupakan wujud bakti TNI dalam mendukung terciptanya ekosistem baru yang memberikan manfaat bagi lingkungan hidup, salah satunya pencegahan abrasi pantai hingga dampak multiguna bagi perekonomian masyarakat.
"Hal ini juga bentuk dukungan TNI terhadap program pemerintah dalam mendorong pelestarian lingkungan, khususnya di wilayah Kodim 0908 Bontang melalui kolaborasi multi pihak," ujar Masrukan.
BACA JUGA: Ladies, Pahami Risiko dan Pengobatan Kanker pada Wanita
Masrukan juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas dukungan Pupuk Kaltim yang telah berkontribusi menyalurkan 10.000 bibit mangrove, untuk selanjutnya akan ditanam di seluruh area Pusat Konservasi Mangrove Kota Bontang.
Menurut Masrukan, Pupuk Kaltim merupakan salah satu perusahaan yang berkomitmen terhadap pelestarian lingkungan, melihat kesinambungan peran yang telah direalisasikan melalui sinergi dan kerja sama dengan TNI di berbagai program.
"Kami harap kolaborasi dan sinergi yang terjalin semakin ditingkatkan, sehingga peran TNI dan Pupuk Kaltim terus memberi manfaat bagi lingkungan maupun masyarakat di Kota Bontang," jelas Masrukan.
Qomaruzzaman, mengungkapkan pelestarian lingkungan dan kawasan perairan merupakan salah satu fokus perhatian Pupuk Kaltim dalam mendorong keberlanjutan.
Hal ini wujud implementasi prinsip Environment, Social dan Governance (ESG) yang diusung Pupuk Kaltim, dan terangkum dalam program Community Forest dengan target penanaman 10 juta pohon pada 2030.
"Dalam pelaksanaannya, Pupuk Kaltim juga menggandeng TNI untuk perluasan program Community Forest di sejumlah wilayah. Termasuk karyawan perusahaan, yang secara aktif turut dilibatkan pada berbagai aksi pelestarian lingkungan," terang Qomaruzzaman.
Qomaruzzaman menambahkan program Community Forest digagas Pupuk Kaltim dalam mendorong dekarbonisasi, guna mencapai target Net Zero Emission pada 2050 melalui Nationally Determined Contribution (NDC).
Program ini juga upaya mendukung program pemerintah untuk penurunan emisi karbon dan menjaga keberlanjutan lingkungan, melalui pendekatan integratif sekaligus menekan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dengan target sebesar 26 persen.
Selain itu Community Forest juga mengajak peran masyarakat untuk mendapatkan manfaat, baik dari sisi produktivitas lahan maupun kesejahteraan.
Program ini menyasar lahan tidur maupun lahan kritis milik masyarakat, untuk dimanfaatkan agar kembali produktif dengan penanaman berbagai jenis pohon dan komoditas yang difasilitasi serta didampingi langsung oleh Pupuk Kaltim.
"Dari program ini Pupuk Kaltim tidak hanya membantu pemerintah untuk menekan emisi karbon dan mengembalikan produktivitas lahan kritis, tapi juga memberikan dampak langsung terhadap kesejahteraan karena hasil komoditas yang ditanam bisa dimanfaatkan oleh masyarakat," lanjut Qomaruzzaman.
Pupuk Kaltim akan terus memperkuat sinergi dan kolaborasi multi pihak, dalam upaya mendorong dekarbonisasi dan pelestarian lingkungan hidup guna pencapaian target NDC. Beragam program perbaikan dan pelestarian lingkungan akan terus didukung perusahaan, tak hanya di Kota Bontang tetapi juga seluruh wilayah Indonesia.
"Hal inilah yang menjadi dasar Pupuk Kaltim untuk senantiasa terlibat dalam aksi penyelamatan dan pelestarian lingkungan, seperti pada Penanaman Mangrove Nasional oleh TNI. Semoga kolaborasi ini akan membawa dampak yang jauh lebih signifikan terhadap keberlanjutan ekosistem dan lingkungan," tambah Qomaruzzaman.
Wali Kota Bontang Basri Rase, mengatakan aksi penyelamatan lingkungan sejatinya membutuhkan kolaborasi seluruh pihak, agar setiap program yang digagas mampu berjalan optimal. Terlebih, Kota Bontang dengan 70 persen kawasan perairan, maka ekosistem mangrove sangat dibutuhkan untuk penahan abrasi disamping fungsinya sebagai penyerap karbondioksida.
Basri juga mengapresiasi dukungan Pupuk Kaltim bersama TNI dalam mensukseskan program Penanaman Mangrove Nasional di Kota Bontang, sebagai bentuk kepedulian bersama dalam menjaga lingkungan dan kawasan perairan bagi generasi mendatang.
"Pemkot Bontang berharap kolaborasi seperti ini bisa terus ditingkatkan, baik antara perusahaan dengan masyarakat maupun bersama stakeholder terkait lainnya. Sehingga dengan keterlibatan seluruh pihak, pelestarian lingkungan hidup dan ekosistem di Kota Bontang terus terjaga dengan baik," tutur Basri Rase.(chi/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Yessy Artada