jpnn.com, JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya menyambut langsung kehadiran sepasang panda yang didatangkan Pemerintah Tiongkok dari Chengdu. Sepasang Giant Panda Cai Tao (jantan) dan Hu Chun (betina) tiba di Tanah Air dengan mendarat di di terminal Cargo Bandara Soekarno Hatta Jakarta, Kamis (28/9).
Indonesia menjadi rumah baru dan menjadi negara ke-16 bagi satwa khas Negara Tiongkok. Pengembangbiakan panda di Indonesia merupakan penghormatan dan tanda persahabatan dengan negara berjuluk tirai bambu itu.
BACA JUGA: Petani Hutan Dukung Perhutanan Sosial
Lihat: Penghormatan Tiongkok, Indonesia Bisa Kembangbiakkan Panda
Menteri Siti mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Tingkok yang telah memberikan kepercayaan kepada Indonesia.
BACA JUGA: Manggala Agni KLHK Aktifkan Posko Desa Atasi Karhutla
Lihat Video: PANDA TIBA DI INDONESIA
BACA JUGA: Gakkum LHK Gagalkan Kasus Illegal Perdagangan Satwa
Khususnya untuk kesempatan kerja sama breeding loan atau pengembangbiakan Giant Panda. Ucapan terima kasih juga disampaikan pada Garuda Indonesia sebagai national flag carrier atas dukungannya terhadap upaya pelestarian dan konservasi populasi Panda.
“Kesempatan breeding loan merupakan bukti kepercayaan internasional khususnya Negara Tiongkok terhadap upaya pengelolaan konservasi eksitu di Indonesia yang telah menerapkan standar pengelolaan dan pemeliharaan satwa dilindungi di lembaga konservasi secara baik”, ungkap Siti dalam keterangan persnya.
Kedatangan Giant Panda ini juga sebagai bentuk kerja sama diplomatik antara Pemerintah Tiongkok dengan Pemerintah Indonesia dalam hal ini State Forestry Administrative (SFA) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Kerjasama ini sudah lama terjalin terutama dalam implementasi CITES.
Giant Panda (Ailuropoda melanoleuca) merupakan salah satu satwa endemik, karismatik dan menjadi icon Negara Tiongkok. Pilihan nama Hu Cun dalam Bahasa China memiliki arti danau di musim semi yang merefleksikan kecantikan dari alam, dan Cai Tao berarti pemuda bangsawan tampan dan kharismatik.
Kerjasama konservasi Giant Panda telah diinisiasi sejak tahun 2008. Setelah melalui berbagai tahapan negosiasi dan komunikasi, pada tanggal 1 Agustus 2016 Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Tiongkok, serta MoU antara PT. Taman Safari Indonesia dengan China Wildlife Conservation Association ditandatangani di Guiyang, Tiongkok.
Pemerintah RI menunjuk lembaga konservasi PT. Taman Safari Indonesia (TSI) di Cisarua Bogor untuk melakukan konservasi Giant Panda di Indonesia. PT. TSI telah mempersiapkan sarana prasarana berupa Rumah Panda Indonesia dengan luas kurang lebih 1.300 m2 sejak 2014. Rumah Panda Indonesia tersebut sekaligus sebagai tempat pakan Giant Panda berupa kebun berisi 20 jenis bambu seluas 10 hektar yang telah memenuhi syarat habitat Giant Panda.
Hingga September 2017 Kementerian LHK telah memberikan izin sebanyak 82 unit lembaga konservasi umum, yang terdiri dari 67 unit yang telah memiliki izin sebagai lembaga konservasi dan 15 unit mendapatkan persetujuan prinsip dalam proses memperoleh izin definitif.
Menteri Siti Nurbaya berharap kerjasama konservasi eksitu Giant Panda dapat memotivasi pengelola Lembaga Konservasi lainnya yang ada di Indonesia untuk melakukan pengelolaan konservasi eksitu menjadi lebih baik sesuai standar dan peraturan yang ada.
“Semoga lembaga konservasi lainnya di Indonesia dapat berkesempatan melakukan kerjasama dengan lembaga konservasi atau kebun binatang di luar negeri, melalui mekanisme yang sesuai peraturan perundangan," kata Menteri Siti.
Kuasa Usaha Kedutaan Besar Tiongkok, Sun Weide, berharap Kedatangan dua Giant Panda ini dapat membangun jembatan baru memfalisitasi pertukaran persahabatan antara kedua negara, serta memberikan intensif baru kepada kerjasama Tiongkok-Indonesia di bidang people-to-people exchange.
“Pada hari ini, giant panda Hu Cun dan Cai Tao melintasi gunung dan laut berjalan dari kampung halaman mereka di Sichuan datang ke Indonesia, dengan membawa rasa persahabatan 1,3 miliar rakyat Tiongkok kepada 260 juta rakyat Indonesia," ujarnya. (jpnn/klh)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri Siti Resmikan Klinik Mitigasi Bencana Kelas Dunia
Redaktur : Tim Redaksi