Tangan Patah, Penjual Togel Lapor ke Komnas HAM

Jumat, 23 Desember 2016 – 08:41 WIB
Kepala Komnas HAM Perwakilan Papua, Frits Ramandey menjenguk penjual togle yang tangannya patah di RSUD Dok II Jayapura. Foto: Komas HAM for Cenderawasih Pos

jpnn.com - JPNN.com - Tiga penjual judi Togel ditangkap Polres Jayapura Kota di depan Pasar Mama-mama, Kamis (22/12). 

Paur Humas Polres Jayapura Kota Iptu, Jahja Rumra menyebutkan, tiga pelkau togel itu adalah DG, DM dan TY. "Awalnya dari laporan warga bahwa togel di Pasar Mama-mama Papua itu sedang marak, sehingga aparat turun dan melakukan penangkapan kepada tiga penjual Togel yang ada di depan jalan Irian," ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Kamis (22/12).

BACA JUGA: Warga Desa Tolak Jenazah Terduga Teroris Tangsel

Menurutnya, dari penangkapan itu, dua orang yaitu DM dan TY langsung proaktif dengan langsung naik ke mobil petugas, sedangkan DG ini melawan petugas dan langsung mengeluarkan pisau badik miliknya, namun pada saat ditangkap, DG ini terlepas dan melarikan diri ke arah Pasar Mama-mama Papua dan pada saat itu DG terjatuh hingga tangannya patah.

"Tidak ada anggota yang melakukan kekerasan hingga tangan pelaku patah. Dia lari dan terjatuh sendiri saat hendak ditangkap oleh aparat, sama sekali tidak ada arogansi dari aparat,” katanya.

BACA JUGA: Yah...Gara-Gara Om Tolelot Om, Bus Kena Razia deh

Aparat juga menemukan barang bukti penjualan togel dari tiga penjual yang diamankan itu, di mana untuk DG ditemukan rekapan angka togel dan kupon, uang hasil penjualan Rp 1,4 juta dan uang pemenang togel Rp 10.30.000. 

Kemudian untuk DM ditemukan dua kupon penjualan togel dan rekapannya, buku shio dan uang yang diamankan Rp 170.000. Sedangkan dari TY diamankan dua nota penjualan togel dan rekapannya.

BACA JUGA: Mantap! Satu Unit Sniper Sudah Disiapkan untuk Berjaga

“DM dan TY saat ini dalam pemeriksaan sedangkan untuk DG akan dikenakan pasal membawa alat tajam Undang-Undang Darurat nomor 12 tahum 2001," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Komnas HAM Perwakilan Papua, Frits Ramandey menuturkan insiden penangkapan penjual togel ini sempat diadukan ke Komnas HAM, karena salah satu penjual togel tangannya patah.

Menindaklanjuti pengaduan itu, Frits Ramandey mendatangi RSUD Dok II tempat penjual togel itu dirawat dan melakukan komunikasi dengan Direktur RSUD Dok II Jayapura. “Memang dari hasil foto, tulang tangan kirinya patah,” ujarnya.

Menurutnya, insiden patah tangan itu terjadi ketika penjual togel itu melakukan perlawanan dengan aparat yang tengah melakukan penertiban aktivitas togel.

"Namun ada versi yang berkembang bahwa dipukul oleh Polisi, kami berharap ini akan terungkap. Kapolres telah menyatakan kesediaan polisi bertanggung jawab terhadap upaya pengobatan dan lain sebagainya,” tuturnya.

Kapolres sendiri, kata Ramandey telah memberi jaminan bahwa jika itu dilakukan oleh anak buahnya, maka akan ada pertanggungjawaban. (jo/lay/fud/adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sri Raja Prabu Rajasa Nagara Kebanyakan Lupa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler