jpnn.com, JAKARTA - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan ternyata tidak diberikan pengawalan khusus dalam menangani kasus korupsi e-KTP.
Berbeda saat penyidikan kasus korupsi Simulator SIM.
BACA JUGA: Begini Kata Mahfud soal Foto Pelaku Pengintaian Novel
Saat itu Novel mendapatkan pengawalan khusus dari pemerintah.
Ketua RT 03 Wisnu Broto mengatakan, saat Novel mengusut kasus Simulator SIM yang menjerat dua jenderal Polri, rumah yang bersangkutan dijaga prajurit TNI AL.
BACA JUGA: Nasib Mata Novel Tunggu Observasi
"Enggak seperti dulu. Dulu kan dijagain marinir. Ini enggak dijagain sama sekali," kata Wisnu di depan kediaman Novel di Jalan Deposito, Kelapa Dua, Jakarta Utara, Selasa (11/4).
Penjagaan terhadap Novel, kata Wisnu, tergolong ketat. Mobil marinir pun selalu parkir di depan kediaman Novel.
BACA JUGA: Serangan ke Novel Baswedan Sudah yang Kelima Kali
"Marinirnya masuk ke dalam (rumah Novel) jagain keluarga. Kalau salat Subuh dikawal sama marinir," kata dia.
Dia tidak mengingat jelas waktu penjagaan itu. Namun, dia memastikan, penjagaan itu berlangsung pada pertengahan 2016 dan lama pengawalan berlangsung selama tiga bulan.
"Marinir yang jagain pakai senjata lengkap kok. Yang jelas pernah empat, pernah dua (personel)," kata dia. (Mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Abraham Samad: Teror di KPK Bagaikan Sarapan Pagi
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga